Ada sesuatu yang tertulis di sisi lain, kata-kata ‘Jangan setelah tengah malam’. Dan kemudian, mungkin sebagai renungan, angka 38. Aku meletakkan kembali kartu itu di laci dan mematikan lampu. Aku terbaring tanpa alasan, mendengar suara air menyentuh bebatuan di bawah balkonku.—Jangan Setelah Tengah Malam
Kemerdekaan sudah di tangannya, bersama rumah kosong yang ceria, dan musim dingin yang cerah. Rutinitasnya kini sepenuhnya milik dia seorang. Dia tak pernah lagi memikirkan Midge hingga pada pagi hari tatkala dia melihat pohon apel itu.—Pohon Apel