Masih tentang makna, puisi Dialog dan Epilog yang juga merupakan puisi lanjutan pembuka antologi, tidak kalah dalam memamerkan manik-manik kata yang sarat maknawi. Bagi pemuisi, kata dan larik ibarat perhiasan. Kehadirannya sangat dibutuhkan untuk mempersolek kisah-kisah yang padat nan abstrak dalam antologi puisi ini.
Tetapi perlu diakui, tidak sepenuhnya antologi yang tersusun atas 82 judul ini memuat makna yang monumental juga mendalam. Sebab, terkadang puisi-puisi yang ditulis baru sebatas pada permainan susunan kata belaka. Namun demikian, hal ini bukanlah persoalan besar. Pembaca tetap dapat menikmati hidangan kata-kata segar dalam antologi yang menggambarkan keragaman suasana hati dan pengalaman hidup dari para pemuisi muda ini.
Selamat membaca. Salam literasi!