Dari Hati Ke Hati

· Gema Insani
5.0
4 na review
E-book
274
Mga Page
Hindi na-verify ang mga rating at review  Matuto Pa

Tungkol sa ebook na ito

Dalam buku ini, kita akan menemukan bahwa deislamisasi dan indoktrinasi serta westernisasi bukanlah isu dan gerakan kekinian. Sejak zaman Buya Hamka, pergulatan Islam dengan kelompok anti-islam telah berlangsung, bahkan benihnya telah ditanam sejak masa colonial Belanda masuk ke Nusantara dnegan semangat gold, glory, gospel.

Sejak berakhir Perang Dingin antara Barat dengan komunisme, Islam ditentukan sebagai musuh utama Barat menggantikan komunisme. Clash of Civilization (perang peradaban) antara Barat dan Timur berdasarkan teori Samuel Huntington menjadi kenyataan.

Islam sebagai satu-satunya peradaban yang pernah menguasai Barat dalam kurun waktu 700 tahun dianggap sebagai satu-satunya kekuaran yang perlu diwaspadai dan harus dihancurkan jika Barat ingin tetap menguasai dunia.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan Buya Hamka yang pernah dimuat di majalah Panji Masyarakat dalam rubrik “Dari Hati ke Hati” selama kurun waktu 14 tahun (1967-1981). Buya Hamka menyoroti segala permasalah yang berhubungan dengan agama, politik, sosial-budaya, termasuk di dalamnya masalah toleransi dan kerukunan beragama di Indonesia. Umat Islam diajak untuk kembali menghidupkan ghirah keislamannya, mendalami Islam dengan sebenar-benarnya dan memperjuangkan Islam yang rahmatan lil ‘alamiin sampai akhir hayat serta menyadari adanya tantangan besar terhadap Islam sepanjang masa.


[Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka]

Mga rating at review

5.0
4 na review

Tungkol sa may-akda

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyahsampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamkamilik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.

 

Seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu, Hamka tercatat sebagai penulis Islam paling prolifik dalam sejarah modern Indonesia. Karya-karyanya mengalami cetak ulang berkali-kali dan banyak dikaji oleh peneliti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tulisannya telah menghiasi berbagai macam majalah dan surat kabar. Yunan Nasution mencatat, dalam jarak waktu kurang lebih 57 tahun, Hamka melahirkan 84 judul buku. Minatnya akan bahasa banyak tertuang dalam karya-karyanya. Di Bawah Lindungan Ka'bahTenggelamnya Kapal Van Der Wijck, dan Merantau ke Deli yang terbit di Medan melambungkan nama Hamka sebagai sastrawan. Ketiganya bermula dari cerita bersambung yang diterbitkan oleh majalah Pedoman Masyarakat. Selain itu, Hamka meninggalkan karya tulis yang menyangkut tentang sejarah, budaya, dan bidang-bidang kajian Islam.

 


I-rate ang e-book na ito

Ipalaam sa amin ang iyong opinyon.

Impormasyon sa pagbabasa

Mga smartphone at tablet
I-install ang Google Play Books app para sa Android at iPad/iPhone. Awtomatiko itong nagsi-sync sa account mo at nagbibigay-daan sa iyong magbasa online o offline nasaan ka man.
Mga laptop at computer
Maaari kang makinig sa mga audiobook na binili sa Google Play gamit ang web browser ng iyong computer.
Mga eReader at iba pang mga device
Para magbasa tungkol sa mga e-ink device gaya ng mga Kobo eReader, kakailanganin mong mag-download ng file at ilipat ito sa iyong device. Sundin ang mga detalyadong tagubilin sa Help Center para mailipat ang mga file sa mga sinusuportahang eReader.