Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum

· ·
· Penerbit NEM
5,0
2 anmeldelser
E-bok
155
Sider
Vurderinger og anmeldelser blir ikke kontrollert  Finn ut mer

Om denne e-boken

Kurikulum adalah seperangkat untuk rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar. Kurikulum bukan berasal dari bahasa Indonesia, tetapi berasal dari bahasa latin yang kata dasar adalah currere, secara harfiah berarti lapangan perlombaan. Dengan demikian, kurikulum artinya program yang direncanakan diprogramkan dan dirancang yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang sistematik, yang artinya direncanakan dengan memperhatikan keterlibatan berbagai faktor pendidikan secara harmonis.

Ada tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peran kurikulum tersebut harus berjalan secara seimbang, atau dengan kata lain terdapat keharmonisan di antara ketiganya. Dengan demikian, kurikulum dapat memenuhi tuntutan waktu dan keadaan dalam membawa siswa menuju kebudayaan masa depan. Di samping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban berbagai fungsi tertentu. Alexander Inglis, dalam bukunya Principle of Secondary Education (1918), mengatakan bahwa kurikulum berfungsi sebagai fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik. Fungsi-fungsi tersebut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa, sejalan dengan arah filsafat pendidikan dan tujuan pendidikan yang diharapkan oleh institusi pendidikan yang bersangkutan.

Ada empat pengembangan kurikulum yakni, landasan filosofis, psikologis, dan landasan sosiologis-teknologis. Menurut Bloom (1965) tujuan pendidikan dapat digolongkan ke dalam tiga klasifikasi atau domain (bidang), yaitu domain kognitif, domain afektif, dan afektif psikomotor. Domain kognitif berhubungan dengan pengembangan intelektual atau kecerdasan. Bidang afektif berhubungan dengan pengembangan sikap dan bidang psikomor berhubungan dengan keterampilan. Prinsip pengembangan kurikulum menggunakan prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.

Vurderinger og anmeldelser

5,0
2 anmeldelser

Om forfatteren

Sari Wahyuni Rozi Nasution, S.Pd., M.Pd., lahir di Kota Medan tanggal 28 September 1990. Jenjang Pendidikan Dasar yang dia tempuh di SD Negeri 066663 Balam Medan Denai pada tahun 1996-2002. Sedangkan Sekolah Menengah Pertamanya di MTsN Kota Padangsidimpuan pada tahun 2002-2005. Dan Sekolah Menengah Atasnya di MAN 2 Model Kota Padangsidimpuan pada tahun 2005-2008. Kemudian dia melanjutkan kuliah di STKIP Tapanuli Selatan di Kota Padangsidimpuan 2008-2012 mengambil Program Studi Pendidikan Fisika. Setelah wisuda pada bulan Januari 2013, tepat bulan Agustus ia diterima untuk bekerja di salah satu kampus di Kota Padangsidimpuan yaitu STKIP Padangsidimpuan sebagai Staf Administrasi. Setelah setahun bekerja, ia berencana untuk melanjutkan kuliah ke jenjang Strata 2 di UNIMED pada tahun 2014-2016. Program studi yang ia ambil tidak jauh berbeda dengan program studi pada saat Strata 1. Selesai melanjutkan kuliah S2 ia mendapatkan kenaikan kariernya menjadi Dosen di STKIP Tapanuli Selatan yang sekarang telah berubah menjadi Institut Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS). Dan pada tahun 2019 ia menjabat sebagai Ka. Prodi di salah satu Program Studi di IPTS yaitu Program Studi Pendidikan Fisika hingga sekarang. Selain di kampus, dia juga ikut Anggota Organisasi Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) dan Organanisasi Physical Society of Indonesia (PSI) sampai sekarang.

Hanifah Nur Nasution, S.Kom., M.Kom., lahir di Kota Medan tanggal 13 November 1991. Jenjang Pendidikan Dasar yang dia tempuh di SD Negeri 066663 Balam Medan Denai pada tahun 1997-2003. Sedangkan Sekolah Menengah Pertamanya di MTsN Kota Padangsidimpuan pada tahun 2003- 2006. Dan Sekolah Menengah Atasnya di SMA Negeri 6 Kota Padangsidimpuan pada tahun 2006-2009. Kemudian dia melanjutkan kuliah di UPI YPTK di Kota Padang 2009-2013 mengambil Program Studi Sistem Informasi. Setelah wisuda pada bulan Januari 2013, tepat bulan Oktober ia diterima untuk bekerja di salah satu kampus di Kota Padangsidimpuan yaitu STKIP Padangsidimpuan sebagai Staf Administrasi. Setelah setahun bekerja, ia berencana untuk melanjutkan kuliah ke jenjang Strata 2 di UPI YPTK pada tahun 2014-2016. Program studi yang ia ambil tidak jauh berbeda dengan program studi pada saat Strata 1. Selesai melanjutkan kuliah S2 ia mendapatkan kenaikan kariernya menjadi Dosen di STKIP Tapanuli Selatan yang sekarang telah berubah menjadi Institut Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS). Dan pada tahun 2019 ia menjabat sebagai Ka. Prodi di salah satu Program Studi di IPTS yaitu Program Studi Vokasional Informatika hingga sekarang.

Rahmad Fauzi, S.Pd., M.Kom., lahir di Desa Pintu Padang Julu Pada tanggal 6 April 1987. Jenjang Pendidikan Dasar yang dia tempuh di SD Negeri No. 142560 di Desa Pintu padang Julu lulus pada tahun 1999, setelah lulus SD dia melanjutkan Studi ke Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru jenjang SMP dan SMA selama 7 tahun dan lulus tahun 2005, kemudian dia melanjutkan studi ke Universitas Negeri Padang untuk mengambil jenjang S1 dengan Jurusan Pendidikan Teknik Elektonika Konsentrasi Komputer dan Jaringan dan lulus tahun 2012, setelah lulus S1 dia bekerja sebagai guru di SMK Swasta Mitra Mandiri Panyabungan sebagai guru Teknik Komputer dan Jaringan, tahun 2013 dia melanjutkan studi ke jenjang strata 2 dan mengambil jurusan Teknik Informatika di Universitas Putra Indonesia-YPTK Padang dan lulus tahun 2015, setelah lulus dia diterima menjadi Dosen di Kampus STKIP Tapanuli Selatan yang sekarang berubah bentuk menjadi Institut Pendidikan Tapanuli Selatan sampai sekarang, di samping aktivitas mengajar dia juga dipercayakan oleh pihak kampus sebagai kepala pusat data dan komputer sampai sekarang. Selain di kampus dia juga ikut Anggota Organisasi Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) dan Organanisasi APTIKOM sampai sekarang.

Vurder denne e-boken

Fortell oss hva du mener.

Hvordan lese innhold

Smarttelefoner og nettbrett
Installer Google Play Bøker-appen for Android og iPad/iPhone. Den synkroniseres automatisk med kontoen din og lar deg lese både med og uten nett – uansett hvor du er.
Datamaskiner
Du kan lytte til lydbøker du har kjøpt på Google Play, i nettleseren på datamaskinen din.
Lesebrett og andre enheter
For å lese på lesebrett som Kobo eReader må du laste ned en fil og overføre den til enheten din. Følg den detaljerte veiledningen i brukerstøtten for å overføre filene til støttede lesebrett.