Pada tahun 1945, BM Diah menjabat sebagai redaktur pelaksana dan wakil pemimpin redaksi surat kabar Asia Raya, serta sekaligus melibatkan dirinya dalam kegiatan politik sebagai pemimpin gerakan pemuda yang dikenal dengan nama Angkatan Baru ’45, sebagaimana buku yang sedang berada di tangan para pembaca sekarang ini. Ia juga aktif sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) di masa permulaan revolusi 17 Agustus 1945, anggota Dewan Penasihat Presiden Soekarno, dan anggota Dewan nasional.
BM Diah adalah seorang nasionalis dan patriot sejati. Tiga kali berturut-turut ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Cekoslovakia dan Hongaria, Kerajaan Inggris dan Muangthai (sekarang Thailand) dari tahun 1959-1967. Bersamaan kedudukannya sebagai Duta Besar di Cekoslovakia, ia juga merangkap sebagai gubernur untuk Indonesia pada Komisi Internasional Energi Atom. Pada tahun 1966-1968, ia memegang jabatan sebagai Menteri Penerangan RI.
Pada 21 Juli 1987, di usia 70 tahun dan waktu itu sudah berpengalaman 50 tahun di dunia jurnalistik, BM Diah memperoleh kesempatan emas mewawancarai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, Mikhail Sergeyevich Gorbachev, di Kremlin, Moskow. Ia menganggap pertemuannya dengan Gorbachev sebagai mahkota bagi seorang wartawan.
Burhanudin Mohamad Diah. lahir 7 April 1917 di Banda Aceh, meninggal pada 10 Juni 1996 di Jakarta. Seorang tokoh pers, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia.
Di luar pemerintahan, ia pernah menjabat sebagai Ketua PWI pada tahun 1971, kemudian menjadi Presiden Direktur PT Masa Merdeka, dan Wakil Pemimpin PT Hotel Prapatan-Jakarta. Selanjutnya jabatan yang pernah diemban di pemerintahan yaitu tahun 1952-1955 diangkat menjadi anggota DPRS. Kegiatan beliau dalam pemerintahan terus berlangsung secara berturut-turut, yaitu tahun 1957-1959 sebagai anggota Dewan Nasional, Dewan Penasehat Presiden Soekarno. Tahun 1959-1962 diangkat sebagai Duta Besar RI di Chekoslovakia dan Hongaria. Tahun 1960-1962 sebagai Gubernur Atomic Energy Agency (IAEA) mewakili Indonesia di Wina. Tahun 1962-1964 sebagai Duta Besar RI di Kerajaan Muangthai, Bangkok, dan tahun 1966-1968 diangkat sebagai Menten Penerangan RI. Juga pernah menjadi anggota DPR dan DPA.
Dasman Djamaluddin, lahir di Jambi, 22 September 1955. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) dan Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI. Menulis beberapa buku.
Buku terakhir yang ditulis, merupakan ke enam yaitu Catatan Rais Abin, Panglima Pasukan Perdamaian PBB di Timur Tengah. Jurnalis di beberapa media sejak 1983. Sebagai jurnalis melakukan tugas jurnalistik ke Rusia, Irak dan Jordania.