Berbagai eksperimen dalam seni lukis perlu terus dikerjakan lewat penelitian, karena eksplorasi seni mesti berlanjut agar memperoleh kemajuan-kemajuan yang kadang tidak terduga. Dengan demikian, dinamika berkesenian pada civitas akademika perguruaan tinggi seni akan terus bergariah. ISI Yogyakarta, khususnya Prodi Seni Murni, tentu memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian semacam itu.
Deni Junaedi atau “Deni Je” aktif di pewacanaan dan penciptaan seni. Pada wilayah pewacanaan, pria kelahiran 1973 ini menjadi dosen Estetika, Sejarah Seni Rupa Barat, dan Seni Lukis di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Bukunya yang banyak dipakai akademisi di berbagai perguruan tinggi Indonesia adalah Estetika: Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai terbitan ArtCiv Publisher. Peneliti seni ini juga pernah menjadi Penyunting Penyelia (Pimred) Journal of Contemporary Indonesian Art terbitan Prodi Seni Murni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta; aktif di majalah Galeri Media Komunikasi Galeri Nasional Indonesia; pernah menjadi wartawan majalah seni rupa Visual Arts; dan pernah memimpin redaksi Makna Media Para Perupa. Selain itu, ia beberapa kali mengisi seminar maupun ceramah. Di bidang penciptaan, ia kerap mengikuti pameran seni rupa yang antara lain digelar di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Kendal, Solo, Semarang, Bali, Budapest, Eger, Portugal, Singapura, Hongkong, Tokyo, Krabi, Petaling Jaya, Los Angeles, maupun New York. Ia pernah menerima beberapa penghargaan seni, salah satunya adalah Pemenang Kompetisi Seni Lukis Total Indonesie – YSRI. Ia kerap menjadi pembicara pada forum seminar, diskusi, atau ceramah. Deni juga beberapa kali menjadi ketua kegiatan seni, seperti Ketua Pasar Seni FKY XV 2003; Ketua Pameran Besar Seni Rupa FSR ISI Yogyakarta – Srisasanti Gallery, The Highlight: dari Medium ke Transmedia, Yogyakarta tahun 2008; dan pada 2016 mendirikan Jejaring Seniman Muslim KHAT, mengetuainya hingga tahun 2020, dan aktif hingga kini.