Dari beragam data dan judul yang diangkat dalam makalah ini kita bisa membaca kembali aneka temuan penting. Diantaranya: Program populis Jokowi yang membuat Jokowi unggul telak pada pemilih wong cilik, Reuni 212 yang ternyata tak banyak pengaruh, pergeseran dari pertarungan calon presiden (capres) pada enam kantong suara dan media sosial. Adanya efek elektoral dari tingkat kepuasan ekonomi dan pengaruh ulama. Dan tak kalah menariknya data tentang hoax dan golput (golongan putih). Tak hanya soal calon presiden, dalam makalah ini juga banyak membahas temuan penting soal partai politik, misalnya pengaruh caleg (calon legislatif) dalam efek elektoral partai dan lainnya.
Untuk melengkapi data survei, buku ini juga menyajikan hasil quick count dan tiga pesan real count KPU (Komisi Pemilihan Umum) pemilu 2019 yang penting untuk diketahui publik dan para pengambil kebijakan.
Denny J.A, Lahir di Palembang, 4 Januari 1963, mendapatkan gelar Ph.D dari Ohio State University, Amerika Serikat, bidang Comparative Politics. Sepulang dari Amerika Serikat, ia ikut memperkenalkan dan mendorong perkembangan riset politik kuantitatif, yang membawa warna baru baik untuk dunia akademis ilmu politik, maupun politik praktis soal pemilu. Untuk kiprahnya itu, la mendapatkan penghargaan 7 rekor Indonesia (MURI) di bidang akademis, jurnalisme dan konsultan politik. Saat ini, ia memimpin Lingkaran Survei Indonesia, sebuah lembaga riset dan konsultan kampanye pertama berskala nasional di indonesia.