Kini, kawasan rawa semakin terbuka karena tuntutan kebutuhan manusia pada jalan, lahan, pangan, dan papan. Sejarah panjang pemanfaatan lahan rawa memuat banyak informasi terpendam berupa kearifan lokal (indegenus knowledge), pengetahuan terapan, invensi, dan inovasi teknologi. Pada awalnya berupa percobaan, tetapi kemudian sukses panen padi dan berbagai tanaman yang dibudidayakan di lahan rawa. Kesuksesan masyarakat ini menginspirasi pemerintah untuk pembukaan lahan rawa lebih luas melalui Proyek D2R (Dredge, Drain, dan Reclamation) tahun 1956-1958, Proyek P4S (Pembukaan Persawahan Pasang Surut) tahun 1969-1984, dan Proyek PLG (Pembukaan Lahan Gambut) Sejuta Hektar di Kalimantan Tengah tahun 1995-1999. Akhir-akhir ini, perhatian pemerintah terhadap daerah rawa lebih khusus, membangun rawa sebagai sentral produksi pangan modern dan maju, yaitu kawasan food estate di Kalimantan Tengah. Presiden Jokowi sudah dua kali berturut-turut melakukan kunjungan kerja ke kawasan food estate lahan rawa di Kalimantan Tengah, yaitu pada tanggal 9 Juli 2020 di Desa Dadahup Blok A5, Kabupaten Kapuas dan 8 Oktober di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Buku Trivia Rawa: Serba-serbi Sumber Daya Lahan Rawa ini disusun untuk memudahkan dan mempercepat pemahaman terhadap lahan rawa melalui beragam istilah khusus yang sering terlupakan, padahal penting dan menjadi kunci dalam pemanfaatan dan pengelolaan lahan rawa. Buku ini terdiri dari 4 bab utama, dan terdapat prolog sebagai pembuka dan epilog sebagai penutup. Buku ini memuat berbagai hal dari sumber daya lahan, budidaya pertanian, perikanan, peternakan, sistem usaha tani, sistem pengelolaan dan perlindungan atau konservasi lahan rawa. Buku ini penting dan patut dibaca para penyusun kebijakan, peneliti, penyuluh, dan sivitas akademika di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, lingkungan hidup dan sosial-ekonomi masyarakat untuk memperkaya wawasan secara komprehensif tentang lahan rawa dan pengembangannya.
Destika Cahyana, S.P., M.Sc., lahir di Bogor, 19 Desember 1979. Saat ini, penulis sedang melanjutkan pendidikan S-3 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada 2016 menyelesaikan Program Master (S-2) di Sekolah Pascasarjana Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Chiba, Jepang, dengan kajian Penginderaan Jauh (Remote Sensing). Sebelumnya menyelesaikan Sarjana Ilmu Tanah (S-1) di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (UNSRI) pada 2002. Pernah beraktivitas sebagai wartawan ekonomi dan olahraga di grup Jawa Pos (2002–2003). Berikutnya kembali ke dunia pertanian sebagai wartawan dan redaktur di majalah Trubus (2003–2010).
Geregetan hanya menjadi pengamat di dunia pertanian, maka sejak 2011 hingga sekarang terjun langsung sebagai peneliti di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Kalimantan Selatan yang menjadi bagian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP), Bogor. Sebagai peneliti pernah terlibat sebagai koordinator dan anggota tim peneliti pemetaan lahan rawa di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan. Di luar rutinitas akademis dan profesionalisme, penulis pernah aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HIMILTA), FP UNSRI, dan Presidium Fakultas Pertanian UNSRI.
Saat di Jepang, penulis aktif pula sebagai Wakil Ketua Umum Badan Perwakilan KNPI Jepang (2015–2018); dan mantan Ketua Hubungan Pemerintah RI di Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) wilayah Kanto, Jepang (2014–2015). Penulis juga salah satu pendiri Radio PPI Jepang yang mengudara di seluruh penjuru dunia sejak 17 Agustus 2015. Kini, penulis masih berkiprah sebagai Ketua DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan periode 2015–2020.
Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc., Ph.D., adalah Peneliti Ahli Utama pada Balai Besar Penelitian dan Pengembang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) di Bogor, sejak mulai bekerja pada tahun 1983 di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Kalimantan Selatan, banyak berkecimpung pada penelitian di lahan rawa. Pendidikan dasar dan menengah dihabiskan di Banjarmasin, kota tempat kelahiran pada tanggal 29 Maret 1960. Pendidikan Sarjana Pertanian (Ir.) atau S-1 pada Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Tanah IPB Bogor pada 1978–1983, sementara gelar Master of Science (M.Sc.) pada jurusan Soil and Water, Wageningen Agricultural University (sekarang Wageningen University Research) di Belanda pada 1985–1987. Pendidikan S-3 di tempuh di University Putra Malaysia (UPM), Serdang, Malaysia pada 1997–2001 dan memperoleh gelar Ph.D. pada Bidang Land Management. Tahun 1988–1990, penulis terlibat dalam penelitian kerja sama Indonesia–Belanda pada lahan rawa pasang surut di Kalimantan (LAWOO Project) sehingga memberi kesempatan kepada penulis untuk menjelajah lahan rawa di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Tahun 1990 menerima Research Grant dari Badan Litbang Pertanian untuk kegiatan Penelitian Pengembangan Lahan Rawa Pasang Surut di Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan, yang memberi kesempatan penulis buku ini tinggal dan berinteraksi dengan masyarakat transmingran di Terantang, membantu membangun kawasan lumbung pangan dengan IP 200 yang bertahan sampai sekarang. Anugerah Karya Satya Lencana 30 Tahun dari Pemerintah RI diterima pada tahun 2016.
Penulis kerap menjadi narasumber pada berbagai seminar/pelatihan pada lingkup Kementerian dan Lembaga serta Perguruan Tinggi dan sebagai Pembimbing serta Penguji Mahasiswa S-2/S-3 di ULM dan IPB, juga sering berinteraksi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat, khususnya di Kalimantan Tengah (CARE International dan World Education). Sering diundang sebagai Delegasi Indonesia pada beberapa pertemuan internasional antara lain The Second Senior Officials Meeting of the Global Research Alliance on Agricultural Green House Gases Governance Working Group, Paris, Perancis; The 19th Session of the Commission on Sustainable Development (CSD-19) di New York, Amerika Serikat; maupun the Conference of the Parties (COP) to the Basel Convention, the Rotterdam Convention and the Stockholm Convention di Jenewa, Swiss 2019.
Karya tulis berupa karya tulis ilmiah yang terbit pada jurnal nasional maupun international, maupun pada prosiding nasional dan internasional serta beberapa buku teks yang sudah diterbitkan seperti Lahan Rawa: Penelitian dan Pengembangan.
Selain sebagai peneliti, penulis juga diberi amanah sebagai pejabat struktural di beberapa tempat, yaitu Kepala BPTP Kalimantan Tengah di Palangkaraya (2004–2006), Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian di Bogor (2006–2010), Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian di Bogor (2010–2014), dan Direktur Pupuk dan Pestisida, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan (2014–2019).
Prof(Riset). Dr. Ir. Muhammad Noor, M.S., sekarang sedang giat melaksanakan penelitian tentang pengelolaan air di lahan rawa, termasuk tentang lahan gambut. Lahir di Banjarmasin, tanggal 21 November 1957. Pendidikan S-1 pada Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Tanah UGM Yogyakarta 1978–1984 lulus sebagai Sarjana Pertanian (Ir.), S-2 pada Fakultas/Program Pascasarjana IPB, Bogor pada 1985–1989 lulus sebagai Magister Sains (M.S.), dan S-3 pada Program Doktor UGM tahun 2000–2004 lulus sebagai Doktor. Penghargaan yang pernah diperoleh antara lain anugerah Agro Inovasi sebagai Inovator Luar Biasa Bidang Hak Cipta dan Merek oleh Menteri Pertanian pada tahun 2011, menerima Research Grant dari Badan Litbang Pertanian tahun 2011 dan anugerah Karya Satya Lencana 30 Tahun dari Pemerintah RI pada tahun 2016. Pemenang Kedua Lomba Karya Tulis Opini dalam rangka Hari Ulang Tahun Sinar Tani ke-36 tahun 2006. Pemenang kedua lomba Karya Tulis Opini Majalah Swadaya 2016. Dikukuhkan sebagai Profesor Riset bidang Kesuburan Tanah dan Biologi Tanah ke-451 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tanggal 11 Desember 2014.
Penulis juga kerap menjadi narasumber atau pengajar pada berbagai seminar/pelatihan pada lingkup Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Transmigrasi, Perusahaan Perkebunan Swasta (ASTRA Group, BEST Group, AMARA Group, SMS [Sriwijaya Mandiri Sumatera] Group), Lembaga Swadaya Masyarakat (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia/Walhi, Badan Restorasi Gambut/BRG, CARE International, Wetland International, Masyarakat Kelapa Sawit Indonesia/MAKSI), serta Perguruan Tinggi negeri/swasta (UNSRI Palembang, ULM-Banjarmasin, UPR-Palangkaraya, UGM-Yogyakarta, IPB Bogor, UNB-Bengkulu, UNISKA Banjarbaru, UNIJAB Yogyakarta). Karya tulis berupa puluhan buku teks yang sudah diterbitkan oleh penerbit nasional, antara lain Debat Gambut: Ekonomi, Ekologi, Politik dan Kebijakan terbit tahun 2016 dan Kebakaran Lahan Gambut: dari Asap sampai Kanalisasi terbit tahun 2019. Keduanya diterbitkan oleh Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.