“Ingat-ingat saja tuduhan yang kalian katakan malam ini, mungkin berguna nantinya kalau kalian sudah mengalaminya!” Bibirku terkatup erat. Jantungku berdegup kencang. Otakku membeku seketika. Beberapa detik, kami dibuat tercengang oleh ucapannya. Entah apa yang ada di pikiran perempuan tak dikenal itu hingga tiba-tiba melontarkan kata-kata yang membuyarkan obrolan kami. Ah, sudahlah! Aku tak akan menggubrisnya. Farewell party ini jauh lebih penting ketimbang memikirkan siapa dia dan apa maksudnya. Bernyanyi saja sepuas hati, menikmati makanan sekenyang perut, dan flirting dengan laki-laki manis di dekat panggung. Sampai tak ada satupun yang menyangka, bahwa peristiwa magis malam itu meninggalkan jejak mendalam bagi kehidupan kami selanjutnya.[Mizan. Bentang Pustaka, Novel, Cinta, Perempuan, Romans, Indonesia]