Karena dia yang sangat kucinta, telah diambil Yang Maha Pengasih.
Setiap kudengar gemerisik angin mengusik dedaunan, gulita malam memperlihatkan senyum manisnya.
Kabut tipis di halaman rumah, merengkuh rindu hingga beku, hingga terbelah, terpecah, terurai menjadi jutaan kunang-kunang yang berhamburan menghampari sunyi hati, tempat di mana diriku terbiasa duduk menyendiri, menulis, bercerita, berpuisi, untuknya yang jauh, untuk semua kerinduan yang ingin kusentuh.
Inilah coretanku, coretan dari seorang perempuan yang mudah rindu.
Bumi tak Bernama, 28 Juli 2019
Dewi Yuslimah tinggal di Riau. Aktif di facebook dan grup Komunitas Bisa Menulis