Di Bawah Lindungan Ka'bah

· Gema Insani
4.6
58 مراجعة
كتاب إلكتروني
91
صفحة
لم يتم التحقّق من التقييمات والمراجعات.  مزيد من المعلومات

معلومات عن هذا الكتاب الإلكتروني

“Ya Rabbi Ya Tuhanku Yang Maha Pengasih dan Penyayang! Bahwasannya di bawah lindungan Ka`bah rumah Engkau yang suci dan terpilih ini saya menadahkan tangan memohon karunia. Kepada siapakah saya akan pergi memohon ampun kalau bukan kepada Engkau ya Tuhan! Tidak ada seutas tali pun tempat saya bergantung lain daripada tali Engkau; tidak ada satu pintu yang akan saya ketuk lain daripada pintu Engkau. Berilah kelapangan jalan buat saya hendak pulang kehadirat Engkau saya hendak menuruti orang-orang yang dahulu dari saya orang-orang yang bertali hidupnya dengan hidup saya. Ya Rabbi Engkaulah Yang Mahakuasa kepada Engkaulah kami sekalian akan kembali ...”


Hamid dan Zainab dua insan yang sama-sama jatuh cinta tetapi terpisahkan oleh perbedaan latar belakang keluarga dan derajat ekonomi. Perasaan cinta mereka tersimpan rapi dalam hati masing-masing dan tidak terungkapkan. Ketidakberdayaan Hamid dalam mengungkapkan perasaannya semakin memberatkan hati dan perasaan Hamid ketika Mak Asiah Ibu Zainab meminta dirinya untuk melunakkan hati Zainab agar mau menikah dengan laki-laki pilihan keluarga. Untuk mengobati luka hatinya Hamid memutuskan pergi dari Padang ke Mekah. Memohon perlindungan Allah dengan terus beribadah di hadapan Ka`bah.

Salah satu novel fenomenal Buya Hamka yang terkenal. Karya best seller Buya Hamka ini sudah dua kali difilmkan dengan judul yang sama.


[Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka]

التقييمات والتعليقات

4.6
58 مراجعة

نبذة عن المؤلف

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyahsampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamkamilik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.


Seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu, Hamka tercatat sebagai penulis Islam paling prolifik dalam sejarah modern Indonesia. Karya-karyanya mengalami cetak ulang berkali-kali dan banyak dikaji oleh peneliti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tulisannya telah menghiasi berbagai macam majalah dan surat kabar. Yunan Nasution mencatat, dalam jarak waktu kurang lebih 57 tahun, Hamka melahirkan 84 judul buku. Minatnya akan bahasa banyak tertuang dalam karya-karyanya. Di Bawah Lindungan Ka'bahTenggelamnya Kapal Van Der Wijck, dan Merantau ke Deli yang terbit di Medan melambungkan nama Hamka sebagai sastrawan. Ketiganya bermula dari cerita bersambung yang diterbitkan oleh majalah Pedoman Masyarakat. Selain itu, Hamka meninggalkan karya tulis yang menyangkut tentang sejarah, budaya, dan bidang-bidang kajian Islam.

تقييم هذا الكتاب الإلكتروني

أخبرنا ما هو رأيك.

معلومات القراءة

الهواتف الذكية والأجهزة اللوحية
ينبغي تثبيت تطبيق كتب Google Play لنظام التشغيل Android وiPad/iPhone. يعمل هذا التطبيق على إجراء مزامنة تلقائية مع حسابك ويتيح لك القراءة أثناء الاتصال بالإنترنت أو بلا اتصال بالإنترنت أينما كنت.
أجهزة الكمبيوتر المحمول وأجهزة الكمبيوتر
يمكنك الاستماع إلى الكتب المسموعة التي تم شراؤها على Google Play باستخدام متصفح الويب على جهاز الكمبيوتر.
أجهزة القراءة الإلكترونية والأجهزة الأخرى
للقراءة على أجهزة الحبر الإلكتروني، مثل أجهزة القارئ الإلكتروني Kobo، عليك تنزيل ملف ونقله إلى جهازك. يُرجى اتّباع التعليمات المفصّلة في مركز المساعدة لتتمكّن من نقل الملفات إلى أجهزة القارئ الإلكتروني المتوافقة.