Di lamar dengan cara romantis, mungkin menjadi impian banyak perempuan. Itu juga yang diharapkan oleh Kara. Sampai impiannya menjadi kenyataan, ia dilamar oleh kekasihnya dengan cara yang bisa di kategorikan romantis. Makan malam berdua, dinyanyikan lagu romantis, ditambah adegan berlutut dengan cincin yang terpampang di depan matanya.
Tetapi apa jadinya kalau lamaran itu tidak pernah berujung pada pernikahan? Karena kekasihnya memilih menikah dengan orang lain.
Apa yang harus dilakukan Kara? Apalagi saat ini usianya sudah menginjak tiga puluh satu tahun!
Haruskah Kara menerima perjodohan yang diatur oleh ibunya atau kah dia harus berjuang menemukan cinta yang lain?