Sang sopir yang ditinggal Rahardian di alun-alun Magelang waktu itu mengantar sang paman-Dafa- dan Icang-adik Rahardian- ke tempat Jumedi. Karena dialah orang yang terakhir dihubungi Rahardian malam itu. Jumedi mengaku tidak kenal Rahardian. Tapi dia tetap diawasi oleh polisi dari kejauhan sampai berhari-hari.
Icang yang nekat kembali ke rumah itu, menemukan sepatu Rahardian berada di bawah amben ruang belakang rumah Jumedi. Jumedi ditangkap. Dia mengaku bahwa Rahardian sudah terbunuh.
Polisi minta Jumedi menunjukkan kuburnya. Agar tidak kabur, Komandan Polisi Yahya mengikatkan tangannya ke tangan Jumedi. Tak dinyana, Jumedi meloncat ke jurang. Yahya pun terseret dan ikut jatuh ke jurang sedalam hampir seratus meter. Jumedi tewas seketika, sedangkan Yahya menghembuskan nafas terakhir saat dibawa ke RS terdekat. Yahya dimakamkan hari itu juga, sedangkan Jumedi dimakamkan hari ini setelah jasadnya diautopsi.
Sekitar rumah Jumedi disisir. Tidak diketemukan apapun. Ayah Zain melalui Silo-sahabat Rahardian- memberi petunjuk dengan kemampuan supranaturalnya. Kemungkinan kuburnya ada di bawah pohon pisang. Kebun Jumedi disisir, mayat Rahardian diketemukan. Berikut dua mayat lainnya.
Mayat Rahardian dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk divisum. Tapi keluarga menolak autopsy atasnya. Rahardian dimakamkan. (Kemudian baru diketahui dua mayat lain yang diautopsi, ketahuan kalau mereka mungkin dikubur hidup-hidup karena ditemukan ada serpihan tanah tersedot masuk ke dalam saluran pernapasan mereka)
Siapakah komplotan di balik pembunuhan Rahardian?
Undip Architecture graduates who like to travel and write fiction and non-fiction about Islam, pesantrenan, femininity, parenting, entrepreneurship and self-development. Gramedia Academy Coach, Women Will Mentor by Google, Trainer Hasfa Camp, Public Speaker. Author 28 books and 86 anthologies in 17 Indonesian publishers. Blogger www.dian-nafi.com; www.hybridwriterpreneur.com; www.writravelicious.com; www.demagz.web.id; www.hasfa.co.id;
Her profile was published in Medan Analysis Daily (2011) Indonesian Women's Author and Writers Profile Book (KosaKataKita, 2012) Jawa Pos-Radar Semarang (2013) TV Paragraph (2014) Sindo Newspaper (2014) Central Java Tribun (2015) Nakita (2016) TVKU (2018) Kabare Semarang (2019)
Favorite Winner of LMCR ROHTO 2011 and 2013. Selected Writer Writer of PBA and KPK 2011, Writer Selected WAS Kompas Short Story 2012, Nominee Non Fiction Favorite Award of Indonesian Readers Award 2012. PSA Awardee 2013. Narrative Month Awardee 2014. PSA Awardee 2014. Nominee Favorite Fiction Award Indonesian Readers 2016. Recipient of Literacy Appreciation from the Regent of 2017. Wins the Selection of the Central Java Language Center 2018 Competition. Finalist IBT Tempo 2018 Fellowship. Paper Presenter at International Conference at Radboud University Nijmegen The Netherlands 2019.
Activists of many writing communities, blogger communities and other communities; Chairman of NU Demak Fatayat Research and Development; Bekraf CodingMum Research and Development; Chairperson of Demak's GOW (Women's Association) Organization Division, Chairperson of Demak's Regional Council for Literature (DKD).
Email : [email protected] IG: @diannafi Twitter: @ummihasfa