Dalam masalah kenabian, ada dimensi-dimensi yang sulit diterima begitu saja. Penjelasannya dengan dalil-dalil Al-Quran dan hadis saja kadang dirasa belum cukup. Karena itu, pendekatan rasional dan penjelasan dengan bahasa yang mudah dicerna sangat dibutuhkan.
Buku ini menjawab kebutuhan tersebut. Di dalamnya dibahas ihwal falsafah dan risalah kenabian dengan mengharmoniskan dalil-dalil Al-Quran dan hadis, serta didukung bahasa yang logis dan rasional.
Dimitri Mahayana menggemari bidang filsafat, sains, literature dan pemikiran keagamaan sejak SMP.
Akrab dengan Al-Ghazali, Iqbal, Rumi, Mulla Shadra, Ibn Sina, Karl Popper, Thomas Kuhn, Peter Drucker, Thabathabai, Muthahhari, Einstein, Newton, Maxwell, Lyapunov, Kalman dan deretan pemikir lain dalam berbagai bidang, penulis telah menghasilkan tulisan dalam berbagai bidang, mulai dari bidang Filsafat Ilmu Pengetahuan, Futurologi, Kontrol, Data Science, Teknologi Informasi, hingga bidang Filsafat Perenial, dan pemikiran keagamaan baik buku cetak maupun di dunia maya.
Di antaranya adalah Sistem Kendali Nonlinier (Penerbit ITB, 2019), Filsafat Ilmu Pengetahuan (Penerbit ITB, 2018), Survey Teknologi Informasi (Penerbit ITB, 2007), Menjemput Masa Depan (Remaja Rosda Karya, 1999), Puncak Kearifan (terjemah karya Mulla Shadra), Tauhid for Teens (Penerbit Marja, dengan nama pena Hamid Muhammad, 2014), Prophethood for Teens (Penerbit Marja dengan nama pena Hamid Muhammad, 2017), Prophetic Leadership for Teen (Penerbit Marja, 2019), serta buku yang ada di tangan Anda ini.
Tulisan-tulisannya juga banyak dimuat di media baik online maupun tradisional, juga konferensi dan jurnal ilmiah.
Berpendidikan Doktor dalam Ilmu Pengetahuan Teknik (S1 ITB cumlaude-pelajar terbaik tingkat Fakultas, S2 Waseda University Tokyo Jepang (straigt A mark), S3 ITB, cumlaude).Saat ini, penyandang Indigo Digital Academic Award (Telkom-Warta Ekonomi) tahun 2010 ini aktif sebagai pengajar ITB.[]