Di gemricik basahnya September
Hujan membanjiri pelupuk rembulan
Membalut perih luka yang seseorang goreskan
Menemani malam sunyi dengan kepiluan
Setelah bermalam berselimut kesenduan
Netra terbuka menopang bebal kesedihan
Arunika masih saja bertabur rintik hujan
Menjadi irama pengiring syahdu kekalutan
Di gemricik basahnya September
Aku mengenalmu melalui hangat sapaan
Mengusap sembilu di ceruk peraduan
Mendekap hati yang terbelah tak mengenal bagian
Di gemricik basahnya September
Kita menggores tinta di lembar baru kehidupan
Membersamaimu menanam segenggam angan
Merawatnya dengan penuh kasih dan harapan
Di gemricik basahnya September
Hadirmu bagai jantung baru perasaan
Gemriciknya kembali menjelma kebahagiaan
Hiraplah haru pilu dalam harsa meneduhkan
Tulungagung, 3 Juli 2021