Padahal seharusnya tidak demikian. Ibu dan ayah memiliki peran masing-masing dengan porsi yang sama besarnya dalam mendidik anak. Jika peran ayah tergantikan oleh ibu, besar kemungkinan perkembangan anak menjadi tidak maksimal.
Tidak peduli betapa sibuknya mencari nafkah, ayah tetaplah seorang ayah yang harus selalu memperhatikan anaknya. Sang ibu juga harus menyadari bahwa tanggung jawab ayah tak hanya sekedar mencari nafkah. Sebagai seorang pemimpin keluarga seharusnya ayah juga mengerti bahwa masa depan keluarga terutama anak-anaknya berada di pundaknya.
Meskipun ayah seorang pemimpin bukan berarti ayah bisa mendidik anak sesuai keinginan. Anak bukanlah robot yang harus dikendalikan jika ingin digerakan. Seorang anak harus dididik dengan penuh kasih sayang tanpa paksaan, karena sejatinya kelak ia akan menjalani hidupnya sendiri tanpa didampingi ayah dan ibunya lagi.
Setidaknya itulah yang harus para ayah sadari, bahwa tanpa ayah, anak akan bimbang mengenai masa depannya. Anak akan kehilangan arah hidupnya. Padahal sudah jelas bahwa anak tidak akan selamanya hidup bersama ayah dan ibunya.
Dwi Citra Permatasari Sunoto, Perempuan kelahiran Magetan 28 Agustus ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis adalah lulusan S-1 Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2015. Saat ini perempuan yang akrab disapa Citra ini sibuk sebagai penulis berita portal berita terhubung (online). Buku ini merupakan merupakan salah satu karya tulisnya yang telah diterbitkan. Citra berharap buku ini dapat berguna bagi para pembaca, khususnya para orangtua yang sedang mengasuh anaknya.