Bimo Sasongko, melalui buku ini, secara berani menggedor kebekuan penulisan sejarah Wonosobo beberapa tahun belakang. Kita akan banyak menemukan informasi baru seputar masa lalu Wonosobo: alam, sosial, pemerintahan, dan juga peristiwa peristiwa penting yang jarang mengemuka tetapi penting dikenang.
Tentang bagaimana situasi Wonosobo pada masa kolonial dan awal-awal kemerdekaan diulas cukup detail dalam buku ini. Juga wabah pes dan bencana gempa serta banjir yang pernah menelan banyak nyawa di Wonosobo tahun 1924. DLL.
Menarik, tentu saja. Sangat jarang buku yang membahas tentang sejarah Wonosobo dengan sumber referensi yang bisa dipercaya (bukan sebatas legenda atau cerita tutur).
Dwi Putranto Bimo Sasongko, S. Sos. , MM. lahir di Surakarta tanggal 7 April 1975. Sejak kecil telah berhijrah ke sebuah kota kecil nan elok Wonosobo ditengah Pulau Jawa. Sejak dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan lulus SMA tahun 1993, kehidupannya tidak lepas dari sapuan dinginnya udara di Wonosobo. Melanjutkan di FISIP Pemerintahan Universitas Diponegoro Semarang. Pada tahun 2001 penulis kembali dan mengabdi untuk kota yang membesarkannya ;sebagai Pustakawan Madya di Dinas Kearsipan dan Perustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo. Pada tahun 2014 berhasil menyelesaikan Program Pasca Sarjana di Universitas Sultan Agung Semarang.