Jawaban atas pertanyaan ini menjadi dasar buku baru ini. Nicholas Lardy mengeksplorasi banyaknya tekanan terhadap pemerintah Tiongkok, baik eksternal maupun internal, untuk mematuhi standar sistem perdagangan internasional berbasis aturan. Lardy menunjukkan bahwa, sebelum bergabung dengan WTO, Tiongkok menikmati tingkat pertumbuhan yang tinggi dan lebih banyak investasi asing langsung dibandingkan negara berkembang lainnya. Ia memanfaatkan banyak ilmu dan pengalaman untuk menjelaskan bagaimana kepemimpinan Tiongkok berharap dapat memanfaatkan meningkatnya persaingan asing yang melekat dalam komitmen WTO untuk mempercepat program reformasi ekonomi dalam negeri, yang mengarah pada penyusutan dan transformasi perusahaan-perusahaan yang tidak efisien dan merugi serta mempercepat proses reformasi ekonomi. pengembangan budaya kredit komersial di bank-banknya.
Lardy menjawab sejumlah pertanyaan lain tentang keanggotaan baru Tiongkok di WTO, termasuk dampaknya terhadap perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat; kemungkinan bahwa Tiongkok akan menggunakan kekuatannya untuk membentuk kembali WTO di masa depan; sejauh mana persyaratan masuknya Tiongkok lebih atau kurang menuntut dibandingkan persyaratan untuk anggota baru lainnya; kemampuan perekonomian Tiongkok untuk berhasil membuka impor baru; dan prospek pertumbuhan baru di berbagai sektor perekonomian Tiongkok yang dimungkinkan oleh aksesi WTO.
Buku ini akan menjadi alat penting bagi mereka yang ingin memahami peran baru Tiongkok dalam sistem perdagangan global, memanfaatkan peluang baru untuk investasi di Tiongkok, atau sekadar mendapatkan pemahaman lebih baik tentang apa yang disebut oleh mantan Presiden Clinton sebagai "" acara sekali dalam satu generasi.""
Hati yang gembira adalah obat yang manjur
Nicholas R Lardy