Di negeri kami ini, umatmu berjumlah terbanyak dari penduduknya. Di negeri ini, kami punya Muhammadiyah, punya NU, Persis, punya ulama-ulama dan MUI, ICMI, punya bank, punya HMI, PMII, IMM, Anshor, Pemuda Muhammadiyah, IPM, PII, pesantren-pesantren, sekolah-sekolah, kelompok-kelompok studi Islam intensif, yayasan-yayasan, mubalig-mubalig, budayawan, seniman, cendekiawan, dan apa saja.
Yang tak kami punya hanyalah kesediaan, keberanian, dan kerelaan yang sungguh-sungguh untuk mengikuti jejakmu.
***Demikian tulis Kiai Mbeling-"julukan" budayawan Emha Ainun Nadjib-dalam "surat"-nya kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Sudah sampai di manakah langkah kita dalam meneladani kiprah Nabi Suci Saw.?
"Dalam diri Emha terwakili suatu sensibilitas pemuda. Yaitu pemuda yang kritis, suka protes, tapi sekaligus religius."
-Kuntowijoyo
[Mizan, Emha Ainun Nadjib, Kronik, Islam, Indonesia]