Perjalanan itupun dimulai. Sebuah pejalanan yanng akhirnya membuat Amar tersesat di gurun tandus bersama seorang wanita muda dan anak kecil. Terjadilah peristiwa yang membuat logika dan nuraninya 'berkelahi. Kebingungan membuat jiwanya berkecamuk, hhingga perpisahan yang menggoreskan luka yang tak mungkin sembuh selamanya. Amar meninggalkan sebuah cinta, di kota yang sama dengan cinta lama Ibrahim berada. Jeddah."
Ini adalah novel ketiga Endri Kustanto sambungan dari novel pertamanya berjudul Kemuning jeddah yang diterbitkan Penerbit Erlangga (2014). Novel ini juga terbit offline di Penerbit Prabu21. Anda bisa membelinya di toko online (Bukalapak, Shopee, Tokopedia).
Endri Kustanto lahir di Sragen 18 Oktober 1982. SDN Banaran 2 adalah awal tempatnya bersekolah kemudian melanjutkan di SLTPN 1 Kalijambe, masih satu wilayah yang letaknya kurang lebih llimabelas kilometer ke arah utara kota Solo. Kemudian dimelajutkan sekolah di SMKN2 Pekanbaru.
Selain menulis, Endri Kustanto juga melukis dengan genre Naturalis Impresionis. Pendidikan seni didapatkannya dengan otodidiak.