Namun, dalam perjalanannya, NU kerap dibawa-bawa dalam percaturan politik praktis. Bahkan, pada Pemilu 1955, NU memperoleh banyak sekali suara dan menduduki posisi ketiga pemenang Pemilu. Dalam perkembangan selanjutnya, tawaran untuk terlibat dan bermain dalam Pilpres maupun Pilkada juga godaan yang menggiurkan bagi NU.
Perjalanan NU yang tidak sesuai dengan Khittah 1926 ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi banyak tokoh dan para aktivis NU. Buku yang ditulis oleh Nur Khaliq Ridwan ini merekam tokoh-tokoh penting yang peduli, memberikan gagasan, terlibat, dan memperjuangkan NU untuk kembali ke Khittah. Dalam buku ini, para tokoh itu diklasifikasi dalam para guru besar Aswaja, para kiai karismatik, para peneliti, para politisi Nahdliyin, para penggerak perempuan, para pembela amaliah, serta para budayawan dan akademisi.
Sebuah buku yang sangat lengkap tentang Khittah NU. Selamat membaca!