Menyelidiki diri bukan proses yang nyaman. Kita diajak untuk kembali menghadapi luka-luka yang pernah kita alami, yang kita coba sembunyikan, yang kita tutupi dengan plester agar tidak terlihat padahal plester itu sama sekali tidak menyembuhkan. Menyelidiki diri membuka kelemahan-kelemahan kita, memunculkannya ke permukaan, dan ini sangat tidak mengenakkan.Tapi percayalah, hanya penyelidikan diri yang mampu mengantarkan menuju kebebasan.
Buku ini adalah perpaduan teori psikologi dan feminisme dengan hasil penyelidikan diri, dari mereka yang telah mempercayakan kisah hidupnya kepada saya, dan juga dari diri saya sendiri.Ya, psikolog yang bukunya tengah kamu baca ini adalah dia yang juga pernah menjadi perempuan naif, yang pernah punya kompleks, yang pernah terkungkung dalam nilai-nilai patriarkis.
Selamat menyelidiki diri, selamat menemukan kekuatan yang sudah menantimu di sana. Bisa jadi itu kekuatan si penyihir, karena mungkin kamu adalah cicit-cicit penyihir yang selamat dari perburuan penyihir beberapa abad lalu. Mungkin juga kamu akan menemukan kekuatan serigala betina yang ada dalam diri setiap perempuan. Apa pun itu, bersiaplah menemukan kekuatan yang membebaskan jiwa.
ESTER Lianawati adalah psikolog lulusan Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta. Menyelesaikan program S-2 pada Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia. Menetap di Prancis sejak 2012. Kesehariannya diisi dengan melakukan penelitian di Hypatia, Pusat Kajian Psikologi dan Feminisme. Ia juga aktif memberikan pendampingan pada perempuan korban KDRT, pasangan dengan isu ketidaksetiaan dan pengkhianatan, serta perempuan migran.
Dari pengalaman para perempuan ini, ia belajar bahwa sesungguhnya ada “serigala betina” dalam setiap diri perempuan. Sambil terus melihat ke dalam dirinya sendiri sebagai perempuan, ia mencatatkan perenungan dan pemikirannya lewat tulisan. Sebagian di antaranya dapat dinikmati dalam buku ini.