Beberapa alasan mengapa para wanita tidak melakukan Sadari, dikarenakan kurang memahami tentang Sadari. Berdasarkan Hasil penelitian Evy Nurachma di SMA 36 Samarinda mengenai Manfaat Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari menunjukkan terdapat pengaruh signifikan pendidikan kesehatan tentang Sadari terhadap pengetahuan responden, dengan p value (0,0001)<α (0,05) dan terdapat pengaruh signifikan pendidikan kesehatan tentang Sadari terhadap sikap responden, dengan p value (0,002)<α (0,05), (Evy Nurachma, 2018) menunjukkan ada perbedaan signifikan terhadap pengetahuan dan sikap remaja puteri sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Masih banyak remaja putri tidak mengetahui bagaimana melakukan Sadari dan adanya rasa takut untuk menemukan sesuatu yang buruk pada saat melakukan Sadari. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang Sadari didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan untuk melakukan Sadari (Ozdermir et al, 2007). Motivasi teman sebaya juga memberikan dorongan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri. (Mappiere, 2002) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama di mana remaja belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan keluarganya. Motivasi teman sebaya melalui pemberian pendidikan kesehatan merupakan dorongan energi penggerak dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan pemeriksaan payudara, menjamin kelangsungan kegiatan SADARI, dan memberikan arah demi mencapai tujuan. Kelurahan sambutan termasuk wilayah yang jauh dari perkotaan sehingga remaja putri di wilayah sambutan ini belum pernah mendapat penyuluhan kesehatan tentang Sadari serta kurang mengerti tentang bahaya kanker payudara, serta malu untuk melakukan periksa payudara sendiri karena mereka merasa tabu.