Penafsiran versi orang-orang eksak ini, sudah agak lama juga dirancang, agar dapat digunakan oleh rekan-rekan serasa dan seperasaan sebagai insan sepengalaman dalam ilmu-ilmu yang terbilang eksak. Mungkin pengalaman ilmu pasti itu telah terbiasa kepada yang kaku dan aneh, sehingga persoalannya jadi asing bagi orang banyak.
Karya filsafat ini, kami tujukan kepada orang banyak yang tidak banyak, agar dapat difahami secara baik dan teliti, dan dimasukkan ke dalam hati. Seperti dikatakan tadi bahwa persoalannya dapat jadi asing di mata orang banyak, karena pengalaman ilmu pasti yang kaku dan aneh itu, maka dapatlah dimengerti sekarang mengapa bahasa ilmu pasti tersebut agak kaku dan berlainan dari bahasa yang dipakai sehari-hari. Misalnya istilah “percepatan” dalam mekanika, tidaklah kita jumpai pada percakapan sehari-hari. Begitu juga pernyataan “jika dan hanya jika” pada matematika modern, sangat janggal dalam kebiasaan umum.
Bahasa ilmu pasti, memang tidak mau menghiraukan kekakuan dan kejanggalan, asalkan makna yang sesungguhnya dapat dengan tepat dijabarkan. Hal ini berlainan dengan bahasa sastra yang mementingkan bunyi, sekalipun sesuatu kata tidak dapat dijabarkan. Misalnya kata “Suci”.
Penjabaran dari suatu pernyataan, sangat penting dalam memahami Alquran. Dan karena pada Alquran ada diterangkan hal-hal yang eksak, maka kiranya tulisan ini memadai sebagai pelengkap tafsir yang lampau dari para ‘ulama Islam.
Sekian pengantar dari kami, selamat memikirkan.