Fataya Azzahra, pada usia lima tahun di tahun 1997, Ia mengalami kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu menyebabkan cacat tetap. Peristiwa itu membuatnya harus menjalani hidup yang berbeda dari orang normal Usai kecelakaan, selama tiga bulan dia tidak bisa berbicara. Bagian kaki dan tangan kanannya pun kehilangan fungsi. Fataya mulai belajar berjalan menggunakan kursi roda. Semua aktivitas yang biasa menggunakan tangan kanan dialihkan ke tangan kiri. Mulanya memang terasa sangat sulit, tapi setelah terbiasa, semua menjadi lebih mudah.
Sejak duduk di bangku kuliah, dia mulai suka membaca buku. Kebiasaan membaca sebenarnya sudah ditanamkan sejak kecil. Tapi saat kuliah Fataya lebih sering membaca buku. Banyak buku yang kubaca. Mayoritas adalah novel bergenre romansa. Kegemaran membaca membuatnya berharap bisa menjadi seorang penulis novel. Pada tahun 2012, Fataya mulai belajar menulis cerita pendek (cerpen). Berawal dari suatu imajinasi, jadilah sebuah cerita yang bisa memuaskan hati. Kemudian cerpen tersebut sempat aku kirim ke lomba menulis cerpen di media sosial. Walaupun tidak menjadi pemenang utama, akan tetapi dia puas karena sudah bisa menghasilkan satu karya yang bisa dibagikan kepada orang banyak melalui buku kumpulan cerpen.
Dengan hanya menggunakan satu tangannya Fataya pun berhasil menulis sebuah novel pertamanya yang berjudul L'amour Cest Toi. Pesannya adalah kelemahan tidak mengurangi hal apapun untuk berkarya jadi tetaplah terus berkarya.