ALMIRA, GADIS KECIL dan LENTERA

Novel yang lebih mengeksplorasi sisi emosional seorang anak dan bersih dari narasi-narasi yang mengundang syahwat, apa benar penulis yang menghasilkan novel semacam ini masih ada?

Apa benar, di tengah desakan untuk menulis hal-hal berbau hal pribadi dari proses perkembangbiakan manusia, dengan bumbu-bumbu aroma perlendiran, atau interaksi orang dewasa dengan bahasa-bahasa kasar menyakitkan, atau menulis gelapnya kisah-kisah takhayul dan perhantuan, masih adakah yang mau duduk di tempat terbuka, di tengah taman bunga, diterangi langit siang sejuk nan berawan, menulis kisah menyentuh tentang hidup dari sudut pandang seorang anak?

Masih adakah?

Rasanya tidak percaya, tapi ternyata ini ada.

Almira, yang dalam bahasa Arab berarti putri bangsawan yang mulia dan tinggi derajatnya, menjadi tokoh utama dari novel ini. Seperti makna namanya, kisahnya pun mengalir dalam kemuliaan, seperti sungai yang dalam, mengalir menuju lautan, yang akan menghanyutkanmu saat semakin lama dan semakin lama membacanya.

Sebelum lebih jauh memasuki kehidupan Almira, saya merasa ingin duduk dulu sejenak untuk menunduk dan mengeja nama penulisnya.

Fitoralo Theoneandonly, begitulah penanya.

Jangan khawatir bila nama ini belum bisa Anda lafalkan dengan lancar, sebab saya kira, hanya pembaca jenius yang saat pertama kali membaca, bisa langsung mengucapkan nama itu dengan cepat dan fasihat. Teramat musykil memang, akan tetapi dari situlah terlahir keistimewaannya.

Pada saat pertama kali Anda membaca novel Almira dan jatuh cinta kepada kisahnya, Anda akan dibuat penasaran dan bertanya-tanya, siapa sih nama penulisnya. Lalu dua kata ini akan mencuri perhatian Anda beberapa saat: Fitoralo Theoneandonly.

Namun tak perlulah berlama-lama memendam tanya ini nama dari bahasa apa dan apa artinya, sebab akan langsung saya beritahukan sekarang juga. Nama ini adalah frasa dari bahasa Malagasi yang berarti: satu-satunya.

Benar atau salah, apakah itu yang dimaksudkan sang pemilik nama pena, tapi itulah yang saya temukan saat nama itu dicopy paste ke kolom google translate.

Fitoralo Theoneandonly, satu-satunya. Sebuah keputusan terindah untuk menentukan nama pena, dan semoga dugaan saya tidak meleset bila pada tahun-tahun ini dan ke depan, penulis ini akan menjadi ratu paling elegan dalam merangkai kata.

Cukup! Cukup! Cukup sudah rehat untuk selirik mengenal nama penulisnya, dan mari kita lanjutkan perjalanan kita mengenal Almira.

Dia gadis cantik, cerdas, tangguh, dan pantang menyerah. Dari kecil telah ditempa oleh perjuangan dan kerja keras tanpa mengenal lelah. Hampir tak ada waktu untuk berkeluh kesah.

Almira harus rela kehilangan orang-orang tercinta dengan cara yang tragis dan menyakitkan.

Waktu kemudian yang mendewasakan Almira tumbuh menjadi gadis tak biasa. Hingga ia menemukan bahagia bersama kisah masa kecilnya.

Dalam kehidupan, ujian akan selalu datang menghampiri. Pun dengan bahagia yang datang silih berganti.

Kisah Inspiratif dikemas secara sederhana dengan gaya bahasa penyampaian yang juga sederhana dan mudah dipahami. Namun, sampai kepada pembacanya dan siap mengaduk-aduk emosi.

InsyaAllah ada banyak ibrah dan hikmah yang bisa dipetik dari kisah ini.

So, jadi saya persilakan Anda langsung membaca sendiri novelnya.