Dia sudah paruh baya ketika mengalihkan perhatiannya kepada filsafat; tetapi dia berhasil merumuskan sendiri gagasan tentang sebuah sistem dan memproyeksikan penyajiannya dalam tiga bagian. Pandangan-pandangannya yang paling termasyhur ialah konsepnya tentang manusia dari sudut pandang empirisme-materialisme, hubungan manusia dengan sistem negara, bentuk negara persemakmuran, dan tentu persoalan perang.
Sampai akhir hayatnya dia menyibukkan diri dengan kerja-kerja sastra: menerjemahkan seluruh Homer ke dalam bahasa Inggris, menulis buku tentang Long Parliament. Dia banyak terlibat dalam kontroversi dan diserang, terutama oleh para kalangan gereja, dengan tuduhan bidah dan ateisme.
Buku ini menjadi pengantar yang akan memudahkan pembaca dalam memahami maksud-maksud pemikiran Hobbes.