Memenuhi permintaan para pemuka Quraish, Abu Thalib berjalan menuju Ka'bah bersama anak muda yang wajahnya cemerlang bak matahari dhuha, tetapi teduh menyejukkan-Muhammad. Menyandarkan punggung pada dinding Ka'bah sambil memegangi anak muda itu, Abu Thalib mengangkat tangan berdoa: "Turunkanlah hujan, wahai Tuhan kami. Kami ber-tawasul kepada-Mu dengan anak yang penuh berkah ini."
Serta-merta di langit yang tadinya sebening kaca dan biru bersih itu awan mulai berhimpun. Gumpalan-gumpalan uap air bergulung-gulung dari pelbagai penjuru. Suara halilintar menggelegar bersahutan, dan hujan pun mengguyur Makkah dengan sangat deras.
Itulah salah satu kisah menakjubkan tentang Nabi Islam. Bersama kisah lain dalam buku ini, cerita ini meyakinkan kita bahwa ialah Sang Mustofa manusia terpilih itu.
[Mizan, Nourabooks, Noura Books, Islam, Kisah, Hidup, Pelajaran, Indonesia]
Fuad Abdurahman, lahir di Cianjur pada 24 Mei. Sejak kecil, lulusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN (sekarang UIN) SGD, Bandung ini sangat menggandrungi buku. Hobinya membaca dan menulis. Penulis—yang juga juara kaligrafi tingkat nasional—ini lulus pada 1996 dengan yudisium cumlaude. Ia sempat mengabdi di almamaternya, MTs. Manarulhuda Cianjur, kemudian menjadi pengajar di Pesantren Terpadu Serambi Makkah, Padangpanjang, Sumatera Barat, antara 2000-2002.
Penulis pernah bekerja di Maktabah dan Tidzkar Gallery di Al-Zulfi, Riyadh KSA, dari 2004 hingga 2007. Kemudian ia pulang ke tanah air dan bekerja sebagai penulis buku, penerjemah, dan kaligrafer Arab untuk beberapa penerbitan, selain menjadi Tour Leader umrah. Ia juga menjadi Dewan Hakim tetap cabang kaligrafi pada MTQ tingkat Kabupaten Cianjur. Pada waktu-waktu tertentu, penulis menerima pesanan lukisan kaligrafi dan dekorasi kaligrafi di masjid-masjid (Indonesia dan Malaysia).
Pada 2011, penulis meraih IBF Award dari IKAPI lewat bukunya Senyumlah Bunda, sebagai buku Islam Terbaik kategori Fiksi Anak. Buku “Membuat Tuhan Tersenyum” ini merupakan buku bestseller-nya yang telah mengalami cetak ulang. Saat ini, ia fokus menulis buku-buku tentang sejarah Rasulullah Saw., tokoh-tokoh hebat Dunia Islam, dan novel.
Kini, penulis tinggal bersama istri tercinta, Siti Noor Aisah, dan kedua putranya, Faiz Zainulfikri Sulthoni dan Muhammad Farhan Rasyidi, di Komplek Perumahan Taman Cileunyi, Blok J-2, Cileunyi Kulon, Cileunyi Bandung.