Sejarah perjuangan bangsa mencatat mahasiswa senantiasa berperan penting dalam proses demokratisasi membela hak serta kebebasan dasar manusia. Sudah tidak dapat dihitung lagi betapa peran dan kontribusi mahasiswa mengisi kemerdekaan sebagai moral force menekan penguasa yang keluar koridor konstitusi dan rule of law cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945. Era orde lama, kesatuan aksi mahasiswa Indonesia (Kami) bersama pemuda pelajar Indo-nesia (KAPPI) berhasil melengserkan sang presiden seumur hidup Soekarno. Lalu melahirkan orde baru dibawah kepemimpinan Jenderal Besar Soeharto, dikenal tangan besi. Kemudian maha-siswa pula melakukan Gerakan Reformasi 1998, melengserkan Jenderal Besar Presiden Soharto, yang telah berkuasa selama 32 tahun dengan system otoriteristik militer. Peran mahasiswa dalam mentransformasi amanat penderitaan rakyat menjadi kekuatan me-namatkan rejim represif. Lalu gerakan mahasiswa kala itu diambil alih oleh elite politik reformasi konstitusi. Berhasil mencongkel Dwi Fungsi angkatan bersenjata republik Indonesia (ABRI), menegakan kemerdekaan pers dan kebebasan mimbar mahasiswa yang terbelenggu sejak Menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Daoed Joesoef lewat kebijakan kontriversi normalisasi kehidupan kampus/badan kordinasi kemahasis-waan (NKK/BKK) guna menamputasi gerakan mahasiswa. Selain itu berupa kebijakan politik yang dapat menciptakan Indonesia lebih demkratis. Jika penguasa sekarang masih berkemauan memborgol kebebasan mahasiswa sama saja meng-copy paste gaya kepemimpinan seniornya terdahulu. Artinya hal tersebut merupakan langkah mundur yang harus ditentang secara kolektif dengan segala kekuatan baik kalangan civitas akademika maupun elemen kekuatan lain.
Buku ini bagus dibaca khalayak ramai dalam rangka memperkaya pengetahuan dan wa-wasan. Publikasi karya tulis ilmiah merupakan bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan umum ditulis anakda Arif Udin. Suatu prestasi yang layak diapersiasi serta mudah-mudahan generasi muda, walkhusus kaula muda Donggo dapat mengikuti jejaknya supaya terus bersemangat didalam berkarya meramaikan dunia literasi.
Β Arifudin, lahir di wadu-kopa, sebuah kampung kecil di Kabupaten Bi-ma, Kecamatan Soro-mandi, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal, 21 januari 1996 dari pasangan Afraidin dan Sri Ra-hayu. Putra pertamanya dari tiga ber-saudarah. Mengawali dan menamatkan pendidikan dasar dan menegah di kam-pung halaman. Tahun 2014 merantau ke mataram untuk melanjutkan studi pada jurusan ppkn di UM. Mataram hingga sekarang.
Pengalaman berorganisasi, pernah menjadi sekertaris umum IMM Komisariat FKIP UMMat 2016/2017, dan pernah menjadi BEM-U UMMat menjadi mentri dalam kampus 2016/2017, pernah menjadi anggota LPM Dimensi UMMat 2015/2016, pernah menjadi pengurus BEM FKIP 2015/2016, pernah menjadi ketua bidang keorganisasian di HMPS
PPkn 2015/2016, Pernah menjadi pengurus di organisasi HIMSI-Mataram dibidang kajian dan diskusi 2016/2017, pernah menjadi anggota bidang kajian dan diskusi di HIMASDO-Mataram priode 2017/2018. Dan sekarang penulis wartawan Lakeynews.com.
Beberapa tulisan yang pernah di-muat di media online seperti, detik.com Nasional, Lakeynews.com, Lensabima.com, mimbarntb.com, visionerbima.com, wartantb.com, oborbima.com, peloporbima, detail.com, kompastimur, kycnews.today, lissongliterasi.com, immummat.com, pusaran.id, dan beberapa media online yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.