Arya Lawa Manuaba adalah penulis, dosen, wirausahawan, aktivis bahasa Bali dan content creator. Dia adalah penulis buku Alien Menurut Hindu (2018) yang menjadi buku fenomenal di sepanjang tahun 2018-2019. Novel pertamanya berjudul Putih Biru (diterbitkan oleh DivaPress Group, Yogyakarta, 2019), mengisahkan tentang petualangan remaja desa di Bali dan mendapatkan peringkat delapan besar novel pilihan dalam UNNES International Novel Writing Contest 2017 di Semarang. Novel keduanya berjudul Haricatra dengan tiga sekuel dan sedang dalam proses penerbitan di Gramedia Pustaka Utama.
Dia juga menulis buku cerita bergambar superhero Bali Luh Ayu Manik Mas (Buku Kelima) dalam tiga bahasa (Bali, Indonesia, Inggris) dan diresmikan oleh gubernur Bali pada 2020. Di samping itu, dia pernah menulis buku tentang sejarah dan filosofi arsitektur tradisional Bali berjudul Bali Pulina (2018). Buku Mongah: Belajar Nilai Hidup dari Manusia Pakis ini ditulisnya bersama seniornya dalam rangka mendokumentasikan kebudayaan Bali kuno di wilayah kaldera Batur yang hampir dilupakan banyak orang.
Selain buku nonfiksi dan novel, dia menulis banyak cerpen dan artikel sejak SMA. Salah satu cerpennya berjudul Barong Brutuk (2019), mengisahkan tentang mistikisme Desa Terunyan dan mendapatkan peringkat lima besar di Festival Bali Jani 2019. Tema-tema tulisannya kebanyakan mengangkat tentang kearifan lokal dan alam Bali dengan segala mistikismenya yang unik dan eksotis.
Kini Gus Arya bertugas sebagai dosen tetap di ITP Markandeya Bali, membidangi mata kuliah menulis, membaca dan prosa kreatif. Dia juga mengajar di IPB Internasional, menjadi editor jurnal di Universitas Hindu Negeri IGB Sugriwa Denpasar, serta aktif melakukan dokumentasi dan reportase ke tempat-tempat bersejarah di Bali, Jawa, Lombok dan Sumbawa. Dia juga aktif dalam pelestarian bahasa dan sastra Bali di Yayasan BASAbali Wiki. Hobinya membaca, jalan-jalan di desa yang sepi dan pergi ke museum.