Gagalnya Islam di Indonesia

· Gubug Saloka
5,0
2 bài đánh giá
Sách điện tử
92
Trang
Điểm xếp hạng và bài đánh giá chưa được xác minh  Tìm hiểu thêm

Giới thiệu về sách điện tử này

Menyelamatkan nalar masyarakat kita sama dengan menyelamatkan masa depan bangsa. Demi Indonesia, untuk masa depan Nusantara. Rasa cinta pada bangsa dan negara adalah salah satu alasan untuk apa kita mengada. Kita bisa hidup layak dan berdiri tegak karena bertopang di atas bumi Nusantara. Sudah sepantasnya kita menjunjung tinggi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita telah banyak berhutang budi pada ibu pertiwi. Padamu negeri, kami berjanji. Padamu negeri, kami mengabdi.


Buku ini merupakan refleksi keberagamaan atas kondisi masyarakat kita yang sedang terjangkiti delusi ketuhanan yang berpotensi menenggelamkan nalar dan mengusir kewarasan. Nalar kolektif bangsa terancam oleh ideologi kematian yang menari-nari dalam fanatisme dan teriakan atas nama tuhan. Keberagamaan yang tidak sehat terasa membebani dan menghambat proses-proses pembangunan ekonomi-politik negara. Agama pun turun derajatnya hampir-hampir identik dengan sentimen kebencian. Enersi kita pun terkuras hanya sibuk menanggapi hal-hal konyol dan menggelikan. Jantung masyarakat harusnya berdetak dengan semangat mencinta sesama, bukannya membenci sesama anak negeri sendiri.





Akhir-akhir ini banyak kejadian dan peristiwa di Indonesia khususnya kota Jakarta yang menunjukkan bahwa kemanusiaan dan akal-sehat mudah termanipulasi oleh kekuatan ideologis yang bersembunyi dalam sesuatu yang dianggap suci dan ilahi. Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sedang diuji, apakah betul keduanya adalah falsafah dan kepribadian bangsa ini. Toleransi dan penghormatan atas perbedaan seharusnya menjadi kekayaan bukan ancaman. Pilkada Jakarta tahun 2017 membuktikan kalau nalar dan rasionalitas hanyalah igauan dan mimpi mewah bagi masyarakat bawah. Kita mudah ditakut-takuti oleh sesuatu yang delusif dan manipulatif, di mana keduanya bisa mengancam kestabilan mental masyarakat kita. Kawanan serigala pecundang politik dan gerombolan singa hitam pengumpul modal betul-betul memanfaatkan doktrin dan dogma agama yang mengendap dalam alam bawah sadar masyarakat untuk dijadikan senjata ideologis demi kuasa dan kepentingan terselubung.




Nalar adalah warisan kekayaan terbesar bagi bangsa manapun yang ingin maju dan memiliki masa depan. Aset negara bukan hanya cadangan devisa, kekuatan material atau pun perekonomian yang dapat dihitung dan dikalkulasi tetapi kekuatan psikologis dalam nalar dan mental juga merupakan warisan yang tidak kalah berharganya dengan semuanya yang disebutkan di atas. Oleh karena itu, menyelamatkan nalar masyarakat dari kepentingan ideologis yang berkedok agama dan ketuhanan merupakan tujuan utama penulisan buku ini.



Terimakasih penulis haturkan pada malam-malam hening dan khusyuk di desa Tambah Subur, Lampung Timur. Untuk istri tercinta dan anakku yang sedang lucu-lucunya juga menggemaskan, Karen Vimala Fauzi Wahab, kalian berdua menjadi mata dan tanganku ketika menulis buku ini. Kakakku Muhammad Fathurahman, yang telah menyentuhkan ruhku pada badai. Terimakasih sangat untuk teman-teman FB budiman yang saya berhutang budi terlalu banyak pada panjenengan sekalian, saya tidak bisa menyebutkan panjenengan satu persatu. Ibu Saminem dan Bapak Samijo, Kakeknya Ayen Pak Wahidin, Mbah Jumangin, Mbok De Sari dan Pak De Ipo, Mas Pur, Mbak Desi, Ibnu, Lek Lasio, Mas Harno, Lek Diren, Lek Galingging, Lek Sardi, Lek Sogleng, Om Yudi, Lek Sukar, Mas Gatot, Bos Maryono, Mas Nur Hudi dan seluruh sedulur-sedulur Tambah Subur, kulo ngaturaken maturnuwun sanget. Desa ini betul-betul menyediakan habitat yang sangat ideal dalam proses penulisan buku. Hijaunya dedaunan, lambaian ranting pepohonan, suara kinjeng tangis yang bersautan, bau-bauan ladang, tetesan keringat akibat kerja seharian, penampakan kulit hitam gosong karena jamahan sinar matahari dan juga tak ketinggalan, aroma teletong sapi yang menggugah semangat agar bermanfaat pada sesama dan diri, merupakan kebun magis dan kekayaan eksotis nan mengagumkan dari desa ini. Semoga kita senantiasa dalam naungan teduh partikel-partikel kebajikan alam raya dan jiwa kosmis yang membuwana.


Rahayu untuk panjenengan semua.

Xếp hạng và đánh giá

5,0
2 bài đánh giá

Xếp hạng sách điện tử này

Cho chúng tôi biết suy nghĩ của bạn.

Đọc thông tin

Điện thoại thông minh và máy tính bảng
Cài đặt ứng dụng Google Play Sách cho AndroidiPad/iPhone. Ứng dụng sẽ tự động đồng bộ hóa với tài khoản của bạn và cho phép bạn đọc trực tuyến hoặc ngoại tuyến dù cho bạn ở đâu.
Máy tính xách tay và máy tính
Bạn có thể nghe các sách nói đã mua trên Google Play thông qua trình duyệt web trên máy tính.
Thiết bị đọc sách điện tử và các thiết bị khác
Để đọc trên thiết bị e-ink như máy đọc sách điện tử Kobo, bạn sẽ cần tải tệp xuống và chuyển tệp đó sang thiết bị của mình. Hãy làm theo hướng dẫn chi tiết trong Trung tâm trợ giúp để chuyển tệp sang máy đọc sách điện tử được hỗ trợ.