Gerimis Hujan di Hati Hafu
Par šo e-grāmatu
Dirasakannya badan pesawat yang tengah ditumpanginya itu terhentak jatuh dengan tajam dalam kecepatan detik. Mesinnya senyap seperti mati, lalu menukik tajam, terjun bebas hingga ratusan meter. Pintu-pintu bagasi kabin terbuka lantaran tak kuat menahan hentakan. Barang-barang pun berjatuhan keluar.
Brak!
Tukikan tiba-tiba berhenti. Pesawat melayang dan kehilangan keseimbangan. Goncangan hebat kembali menyerang bertubi-tubi. Jeritan penumpang bersahut-sahutan.
“YA TUHAN!”
Pemuda itu menjerit kuat-kuat, memanggil Tuhan yang tidak pernah diakuinya.
“Oh Tuhan! Siapapun Kau, selamatkan aku! Boku o sukutte kudashai! Jangan biarkan aku mati konyol dalam pesawat ini. Help me, God! Please!” ia meramu doanya dalam semua bahasa yang ia tahu.
Pesawat terus bergoncang hebat! Tak acuh doa yang baru saja ia teriakkan.
“God, please!” jeritannya semakin nyaring, “If You’re there, TOLONG AKU!!!”
