Terjemah ADABUL ‘ALIM WAL MUTA’ALIM Karya Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari

· Almuqsith Pustaka
4.7
15 reviews
Ebook
215
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Kitab Adab Al-‘Alim wal Muta’allim (etika orang berilmu dan pencari ilmu) merupakan salah satu dari kitab Kiai Hasyim Asy’ari yang terdapat dalam Irsyadus Syari. Pembahasan dalam kitab ini setidaknya bisa diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) bagian. Bagian pertama membahas tentang keutamaan ilmu, keutamaan belajar, dan mengajarkannya. Bagian kedua membahas tentang etika seorang dalam tahap pencarian ilmu. Bagian ketiga membahas tentang etika seseorang ketika sudah menjadi alim atau dinyatakan lulus dari lembaga pendidikan.

Ratings and reviews

4.7
15 reviews
Royikin
July 22, 2024
masih banyak kekurangannya, mulai perkata yang harokatnya tidak lengkap, kemudian harokatnya salah
Did you find this helpful?

About the author

KH Hasyim Asy'ari lahir pada Selasa Kliwon, 24 Zulkaidah 1287 Hijriah, bertepatan dengaan tanggal 14 Februari 1871 Masehi, di pesantren Gedang, Tambakrejo, Kabupaten Jombang. KH Hasyim Asy'ari lahir pada Selasa Kliwon, 24 Zulkaidah 1287 Hijriah, bertepatan dengaan tanggal 14 Februari 1871 Masehi, di pesantren Gedang, Tambakrejo, Kabupaten Jombang. Dia merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara, putra dari pasangan Kiai Asy'ari dan Nyai Halimah. Dari jalur ayah, nasab Kiai Hasyim bersambung kepada Maulana Ishak hingga Imam Ja'tar Shadiq bin Muhammad Al-Bagir. Sedangkan dari jalur ibu, nasabnya bersambung kepada pemimpin Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya VI (Lembu Peteng), yang berputra Karebet atau Jaka Tingkir. Dalam sejarah tercatat Jaka Tingkir adalah raja Pajang pertama (tahun 1568 M) dengan gelar Sultan Pajang atau Pangeran Adiwijaya.

Setelah mendapatkan masukan dari beberapa kiai pengasuh pesantren, serta petunjuk gurunya, KH Kholil bin Abdul Latif Bangkalan, KH Hasyim Asy'ari mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama. Organisasi kebangkitan ulama itu secara resmi didirikan pada 16 Rajab 1344 hijriyah atau bertepatan dengan 31 Januari 1926 Masehi, dengan KH Hasyim Asy'ari dipercaya sebagai Rois Akbar. Menurut KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh Pesantren Tebuireng, berdirinya NU bukan sekedar keinginan untuk membangun barisan. NU berdiri untuk merespons situasi dunia Islam kala itu, yang sedang dilanda pertentangan paham, antara paham pembaharuan dengan paham bermadzhab. Dalam situasi pertentangan paham yang kian meruncing, kata Hakim Mahfudz, NU hadir dengan pemikiran yang lebih moderat. Cicit KH Hasyim Asy'ari itu menjelaskan, pandangan NU yang lebih moderat, pada akhirnya membuat interaksi dan komunikasi dunia Islam menjadi lebih mudah. "Sehingga orang muslim di Indonesia, terutama orang NU itu kalau bertemu dan berinteraksi dengan orang muslim di dunia bisa nyambung. Dibanding dengan sebelum ada NU," kata Hakim Mahfudz, saat ditemui Kompas.com di Pesantren Tebuireng, Rabu.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.