"Bella, kamu nggak boleh bersikap seperti itu sama mama kamu!" papanya setengah berteriak, karena anak itu sudah menjauh dari meja makannya.
"Dia bukan mamaku, mama aku namanya Wina, dia cantik, bukan seperti wanita ini, jelek kulitnya item!" ujarnya dari kejauhan.
'Ternyata bayangan itu muncul lagi' gumamnya seraya melihat ke arah jam dinding. Waktu masih menunjukkan pukul 02.15 dini hari. Ia mengambil nafas berat.
Sudah sepuluh tahun berlalu, tapi mereka semua yang ada di rumah itu seolah tak pernah menerima dirinya sebagai ibu, atau istri yang tercinta di hati Surya.