Meski telah gagal selama belasan tahun, Profesor Dhira Tanuja yakin Nagapuspa itu nyata. Di sisi seberangnya ada Soni Raditya Prakasa, nomor delapan dari sepuluh besar taipan terkaya di Asia Tenggara. Mengintai laksana ular, juga ada Komang Jaya yang diam-diam punya rencana terselubung.
Ida Bagus Arya Lawa Manuaba lahir di Denpasar, namun tidak menyukai hiruk-pikuk kota. Sejak kecil dia jatuh hati pada sungai, danau, pepohonan dan kabut. Novel pertamanya berjudul “Putih Biru”, mengisahkan tentang petualangan remaja desa di Bali. Tahun 2017, novel itu mendapatkan peringkat delapan besar novel pilihan dalam UNNES International Novel Writing Contest di Semarang.
Dia juga menulis buku cerita bergambar superhero Bali “Luh Ayu Manik Mas” (Buku Kelima) dalam tiga bahasa (Bali, Indonesia, Inggris) dan diresmikan oleh gubernur Bali pada 2020. Selain novel dan beberapa buku nonfiksi, dia juga menulis banyak cerpen. Salah satu cerpennya berjudul “Barong Brutuk” (2019), mengisahkan tentang mistisisme Desa Terunyan dan mendapatkan peringkat lima besar di Festival Bali Jani 2019. Cerpen-cerpen terbaiknya dirangkum dalam antologi “Gadis yang Lahir dari Rembulan”. Hobinya membaca, jalan-jalan di desa yang sepi dan pergi ke museum.