Namun, sejarah berkata lain. Ketiga murid kesayangan Tjokroaminoto ini harus berpisah jalan. Mereka menempuh jalan sesuai kata hati masing-masing. Sebuah persimpangan yang akhirnya membawa mereka kembali dalam sebuah pertemuan berdarah. Perselisihan paham yang membuat sahabat harus saling menumpas.
Seteru 1 Guru, novel tentang pergulatan sejarah anak bangsa, Soekarno, Musso, dan Kartosoewirjo. Tentang bagaimana ketiga sahabat satu perguruan itu harus berpisah jalan demi keyakinan yang berbeda. Tentang bagaimana sebuah bangsa merdeka harus dibangun dengan darah dan air mata.
"Novel Seteru 1 Guru ini patut dibaca sebagai kunci pembuka ke arah penziarahan sejarah bangsa."
-Yudi Latif, cendekiawan
[Mizan, Qanita, Soekarno, Musso, Kartosoewirjo, Novel, Sejarah, Indonesia]
Buku ini adalah novel pertama karya Haris Priyatna. Namun, bukan buku pertama yang dia tulis. Buku-buku karyanya sudah diterbitkan oleh berbagai penerbit terkemuka, antara lain Ufuk Press, Bentang, Nuansa Cendekia, Pustaka Hidayah, dan Mizan. Memang, Haris sudah berkarya di dunia perbukuan selama lebih dari satu dekade. Dia pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Penerbit Mizan dan Penerbit Salamadani.
Selain menulis buku, Haris juga telah menerjemahkan puluhan buku untuk berbagai penerbit seperti Mizan, Serambi, Gramedia, Ufuk, Lentera Hati, dan Alvabet. Di media massa, Haris pernah dikenal sebagai penulis tetap kolom Selisik Republika. Dia juga menulis artikelartikel di berbagai surat kabar—termasuk Kompas. Haris dapat dihubungi melalui e-mail: hp_author@ yahoo.com, Pin BB: 74F9962D atau follow twitternya di @harispriyatna.[]