Kita, manusia, sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah menurut citra-Nya, diberi tanggung jawab khusus oleh Allah untuk merawat bumi, yang dirancang-Nya sendiri sebagai “rumah bersama” yang diperuntukkan bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya, bahkan sebagai tempat kediaman-Nya sendiri. Namun, kerap kali kita abai terhadap tanggung jawab ini. Alih-alih merawatnya, kita malah merusaknya, antara lain, dengan membuang sampah secara sembarangan. Indonesia disinyalir merupakan negara penghasil sampah terbanyak kedua, dan belum mengolahnya dengan baik sehingga bumi Indonesia merupakan tempat pembuangan sampah yang begitu besar. Bila tindakan ini tidak kita hentikan, Ibu Bumi, Ibu Pertiwi, yang selama ini menopang kehidupan kita, dan bahkan menjadi sumber kehidupan kita, pelan-pelan kita bunuh dengan akibat bahwa kita pun tidak akan memiliki masa depan kehidupan lagi. Helena J Kristina melalui bukunya, Guyon Wayang Peduli Sampah Cintai Bumi, Buku Kedua, dengan sangat jenaka mengingatkan kita akan kenyataan di atas. Melalui pemahaman yang mendalam tentang ekologi, budaya (khususnya budaya Jawa yang tecermin dalam dunia pewayangan), simbol, dan humor, Helena mengingatkan kita semua untuk mulai mencintai dan merawat Ibu Bumi, yang memberikan kehidupan kepada kita dan semua makhluk ciptaan lainnya, dengan menghentikan budaya membuang sampah secara sembarangan dan memeluk pola hidup yang mencintai lingkungan. “Tempat” terbaik untuk memulainya adalah diri kita sendiri dan keluarga atau komunitas kita masing-masing. Bagi Anda, yang masih menginginkan masa depan bagi hidup Anda serta anak-cucu Anda, buku kecil ini perlu dijadikan panduan dalam membangun sikap dan membentuk perilaku dalam merawat dan mencintai Ibu Pertiwi.