Penulis buku ini juga menginterpretasikan bahwa Punakawan adalah lambang rakyat yang hadir dalam kehidupan bernegara artinya sebagian bagian dari sistem, sukarela menyampaikan pesan dan aspirasinya kepada para pemimpin negara. Selain itu penulis juga menginterpretasi bahwa Punakawan adalah simbol hati nurani manusia.sebagai kesatuan landasan pembentuk peradaban kehidupan manusia. Kesatria dan Punakawan adalah manusia dengan kesadarannya yang berupaya membantu siapa saja dalam hal apa saja.
I Ketut Mahendra lahir di Palu, 12 Oktober 1992. Menempuh jenjang pendi-dikan Sekolah Dasar hingga Menengah Atas di Palu. Kemudian melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Sarjana-wiyata Tamansiswa Yogyakarta pada tahun 2010 dengan jurusan Pendidikan Seni Rupa. Lalu melanjutkan studi S-2 di Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015 dengan mengambil jurusan Pendidikan Seni. Kini aktif sebagai pengajar di jenjang TK, SD, SMP dan SMA sekaligus. Dan juga aktif ikut dalam seminar Nasional maupun Internasional.
I Gede Arya Juni Arta lahir pada 28 Juni 1985 di Klungkung, Bali. Menyelesaikan pendidikan S-1 di Jurusan Filsafat Timur, Fakultas Brahma Widya IHDN Denpasar tahun 2014, dan kemudian melanjutkan S-2 di almamaternya pada Program Studi Brahma Widya IHDN Denpasar tahun 2014-2016. Dalam bidang organisasi pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Filsafat Timur (2012-2013) dan menjadi ketua Perhimpunan Pemuda Hindu (PERADAH) Indonesia Kabupaten Klungkung masa bakti 2018-2021. Saat ini ia mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di SMP PGRI 8 Denpasar. Dalam karya tulis, ia telah menulis berbagai artikel yang diterbitkan oleh majalah Media Hindu, dan pernah menjadi pemenang lomba karya tulis yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Denpasar bekerjasama dengan Badan Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2017.
Lukisan wayang "Wisnu Memelihara Dunia" (1998) pada cover depan.
Penerbit dan Layanan Penulis di Bali (anggota IKAPI).