Jalan ke Tanah Leluhur: Refleksi dari Bali menuju Papua

BASABASI
Ebook
344
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Engko Pasek Tamblingan, jani jan pejah engko, mai engko nunas Wisnu engko (Kalian Pasek Tamblingan, jika kalian mati/sakit, kemarilah untuk memohon air kehidupan).

(Babad Kandan Sanghyang Merta Jati lembar ke-83a)

Muman mingil kai bekhel smetwat

Yus yata timtom fofuso

Nu manggi uwel nekwaukhu

Semfat yemse takhul yen

Nasa aya khwas

[Jalan ke tanah leluhurku tidak dirawat,

Sudah ditumbuhi oleh semak belukar,

Ibarat anak yatim piatu yang tidak punya mama bapa]

Mu Man Minggil (Jalan ke Tanah Leluhur)

Ciptaan: Willem Giryar

Membaca karya-karya Kaka Ngurah selalu memberi saya perasaan yang bercampur-aduk. Ada marah, sedih, kaget, kecewa dan banyak lagi. Sebagai perempuan Papua, ketika membaca buku tentang Papua, selalu ada rasa penasaran pada diri saya mengenai apakah para penulis juga menulis tentang pandangan perempuan Papua atau membagikan cerita perjuangan perempuan Papua. Kaka Ngurah tidak mengecewakan. Beliau selalu berusaha untuk menulis cerita perempuan Papua; menghadirkan pandangan feminis ke dalam permasalahan bersifat maskulin di Tanah Papua. Jalan ke Tanah Leluhur berarti kembali ke “Mama”.

Gispa Ferdinanda Warijo, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada

Sa Perempuan Papua

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.