Ajaran kapribaden mengajarkan bagaimana untuk mengenal urip dan mengabdi kepada urip, karena raga manusia mayoritas memperbudak urip, sehingga kehidupan menjadi rusak. Dalam ajaran kapribaden manusia terdiri dari raga dan urip, karena urip berasal dari Tuhan Yang Maha Esa atau urip cenderung ada sifat zat Tuhan sehingga apabila seseorang mampu mengenal urip yang ada dalam diri sendiri, maka dalam kehidupan sehari-hari akan selamat dan tentram dilindungi oleh urip-nya. Kemudian pada saat meninggal dunia raga akan segera lebur kembali ke asalnya yaitu tanah, air, hawa dan api sedangkan urip akan langsung manunggal dengan Tuhan (mencapai Kasampurnan jati atau moksha).
I WAYAN BUDIARTA, S.Pd., M.Pd. lahir di Desa Pempatan pada tanggal 15 agustus 1979. Ia besar di daerah perdesaan tidak jauh dari kaki Gunung Agung. Berasal dari keluarga petani, dia menyelesaikan pendidikan S-1 pada Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja pada tahun 2003 dan pendidikan S-2 diselesaikan pada tahun 2014 pada Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. Jurusan yang ditekuninya berkaitan dengan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Sekarang dia bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada SMP Negeri 2 Rendang sejak 2006. Dia juga menjadi dosen pada STKIP Suar Bangli. Meskipun dia aktif berkecimpung didalam dunia pendidikan, dia juga aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Dia menekuni spiritual Kapribaden dari tahun 2010, sejak saat itu dia mendirikan sebuah yayasan sosial. Pada tahun 2011, dia dipercaya sebagai ketua Yayasan Panca Werdhi Bhuana. Dia juga menjadi ketua Pasraman Wiweka Nandha. Selain itu dia aktif mengembangkan program Kementrian Agama didalam mendirikan pasraman serta sekolah dari tingkat Pratama Widya(TK) sampai Utama Widya (SMA). Sebagai wujud nyata dia membantu pembentukan PWP. Rare Semesta, PWP. Surya Dyana Kresna, UWP. Astika Dharma dan Giri Asrama. Dia senang berbagi pengalaman baik dalam kegiatan pendidikan maupun kegiatan sosial keagamaan. Berbagai prestasi sudah dia raih selama karirnya dalam bidang pendidikan. Dia menjadi guru inti serta instruktur nasional pengembangan kurikulum 2013, menjadi guru berprestasi tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. Selain itu ,dia juga mengabdikan diri untuk membangun desa sebagai Sabha Desa Adat Pempatan, ketua komite pendidikan pada TK Negeri Yasa Kumara dan SD Negeri 6 Pempatan, BPD Desa Pempatan, Pengurus Paiketan Pemangku Arya Kanuruhan Kecamatan Rendang. Dia juga bergabung sebagai relawan Batu Bulitan.