Haruskah orang Kristen ke gereja? Elemen ibadah
yang manakah seringkali membosankan dalam
ibadah? Pertanyaan-pertanyaan ini adalah pertanyaan
wawancara yang diajukan kepada 100 jemaat dari
berbagai umur, tingkat pendidikan dan latar belakang
sosial oleh mahasiswa pascasarjana beberapa waktu
yang lalu dalam kelas Teologia Ibadah.
Hasilnya sangat mengejutkan. Pada umumnya,
jemaat belum memahami hakekat ibadah. Hal ini
nampak dari jawaban terhadap pertanyaan di atas. Dan
yang paling mengejutkan adalah ketika ditanya; elemen
ibadah yang paling membosankan dalam ibadah; 98%
menjawab khotbah. Dan urutan kedua adalah doa
syafaat.
Mencermati hasil penelitian di atas, dapat
disimpulkan bahwa topik tentang ibadah perlu mendapat
perhatian serius para pemimpin gereja khususnya dan
jemaat Tuhan pada umumnya.
Pada cetakan ke-3 ini, penulis telah memperhatikan
masukan dan koreksi dari pembaca dan terlebih khusus
mahasiswa program pascasarjana untuk perbaikan
khususnya dalam beberapa bagian pembahasan, dan
penulis telah melakukan beberapa perubahan dalam
pengetikan dan memberikan “kutipan” menarik sebagai
simpulan untuk pembaca.
Penulis tidak lupa menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua mahasiswa program
Pascasarjana I-3, STT Arrabona yang telah memberikan
masukan melalui interaksi di kelas Teologia Ibadah.
Sumbangsih dan dorongan kalianlah memungkinkan
edisi revisi cetakan ke-3 hadir dan kiranya memberkati
banyak hamba Tuhan dan gereja-gereja di Indonesia.
“Last but not least” kepada Istriku Sherly
Mudak, engkau adalah penolongku, yang dengan setia
mendampingi serta dengan sabar memberi semangat
dan motivasi yang tiada henti sehingga buku ini dapat
terwujud bukan hanya ada di dalam angan-angan atau
mimpi belaka “I Love You So Much”. Dan kepada ketiga
anakku; Adiez, Bryant dan Clayfie. Kalian bertiga adalah
harta termanis dari Tuhan yang memberi inspirasi,
menghibur dan menguatkan Papa dalam pelayanan
dan tugas mengajar sebagai dosen.