Dengan perkembangan tingkat peradaban manusia yang dicapai hingga sekarang, kebutuhan akan fasilitas penunjang untuk berbagai kepentingan manusia juga akan semakin meningkat, bervariasi dan semakin kompleks. Kebutuhan akan fasilitas penunjang dapat berwujud sarana gedung perkantoran, perumahan, perhotelan, konstruksi jalan, bendungan dan irigasi, rumah sakit, bandara, supermarket dan mall serta infrastruktur lainnya. Dalam rangka untuk bisa terealisasinya infrastruktur-infrastruktur tersebut, disamping membutuhkan anggaran, juga memerlukan manajemen pengelolaan waktu serta mutu yang tepat sehingga terwujudnya infrastruktur dapat diterima user (pengguna) dengan baik. Pada kasus lain, kontraktor sebagai unsur pelaksana proyek harus mampu menterjemahkan dengan cukup baik dan teliti berbagai kebutuhan user sehingga akan terjadi keseimbangan pe-menuhan masing-masing kepentingan yang berbeda. User menginginkan dengan biaya anggaran yang telah disediakan akan mendapatkan hasil obyek bangunan/fasilitas yang optimal sesuai dengan spesifikasi dan jadwal waktu yang telah ditentukan. Adapun kontraktor selaku pelaksana, selalu menginginkan adanya keuntungan (profit) dari kegiatan proyek yang dikerjakannya dengan membutuhkan biaya yang hemat (cost underrun) dan waktu penyelesaian yang lebih cepat dari jadwal (schedule underrun).