Namun demikian, kehidupan desa tak terlepas dari beragam kelebihan serta kekurangan. Atas dasar inilah, saya berusaha memperlakukan desa secara proporsional. Ketika sebagian tulisan bernada positif, tidak berarti segala sesuatu di desa bisa ‘dipetik’. Gambaran positif di dalamnya memuat hasrat menggali optimisme sekaligus menanggalkan pesimisme. Demikian pula sebaliknya. Ketika sebagian lain bercorak negatif, hal itu merupakan kritik yang perlu ditanggapi secara bijak.
Berbagai aspek dalam tulisan ini mengandung maksud bahwa desa menyajikan beraneka bahan pemikiran dan perenungan. Di samping menunjukkan bahwa desa tidak selamanya identik dengan perkara lapuk. Apa yang saya tulis juga menjadi semacam respons terhadap perkembangan mutakhir di negeri ini. Desa dengan segala seluk-beluknya dapat dihubungkan dengan perkembangan itu.
Riza Multazam Luthfy