Jalan tiada ujung.Ungkapan pendek ini dapat kita pakai untuk menggambarkan periode transisi politik Indonesia pasca jatuhnya Soeharto. Berawal di tahun 1998, hingga kini proyek besar reformasi itu belum dapat dipandang selesai. Sebagian pengamat politik bahkan menyebut Indonesia tengah mengalami transisi yang permanen. Sebuah fase yang bersifat contradiction in terminis, namun menggambarkan secara pas paradox transisi Indonesia yang jalan ditempat. Pernyataan seperti ini tentu tidak dimaksudkan untuk menafikan sejumlah pencapaian politik selama ini. Ada sejumlah pencapaian yang boleh dibilang merupakan balok penting bagi dinding demokrasi Indonesia. Amandemen konstitusi yang kemudian melahirkan pemilihan presiden secara langsung, merupakan inovasi politik penting era reformasi.