Dalam buku yang bersumbangsih besar bagi pergerakan misi dunia ini, John Stott menunjukkan bahwa misi Kristen harus mencakup baik itu penginjilan maupun aksi sosial. Dia memberikan beberapa definisi yang cermat berkaitan dengan lima istilah kunci—misi, penginjilan, dialog, keselamatan, dan konversi. Melalui sebuah eksplorasi Alkitab yang menyeluruh, John Stott menyediakan model yang seimbang bagi pelayanan terhadap kebutuhan rohani dan fisik dari masyarakat.
Pada akhirnya, John Stott menunjukkan contoh dari Yesus, yang mencontohkan baik Amanat Agung untuk memberitakan Injil dan Hukum Utama untuk mengasihi dan melayani. Pendekatan yang holistik dan seimbang terhadap misi memberikan tuntunan jalan ke depan untuk pekerjaan gereja di dunia.
"Tidak ada penulis injili yang dapat membuat upaya lebih cermat dengan jelas dan berimbang dibandingkan John Stott. Yang disampaikannya secara segar dan mencerahkan."
—World Vision
John Stott dikenal di seluruh dunia sebagai seorang pengkhotbah, penginjil, dan penulis. Selama bertahun-tahun menjabat sebagai rektor dari Gereja All Souls di London. Ia juga menjadi perancang utama terbentuknya Perjanjian Lausanne (1974). Ia telah menghasilkan puluhan buku yang telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia dan diterjemahkan dalam puluhan bahasa. John Stott juga diakui oleh majalah Time pada tahun 2005 sebagai salah satu dari "100 tokoh paling berpengaruh di Dunia."