Mata Julia berkaca-kaca menatap jalanan yang mulai dibasahi air. Akhir musim gugur ini membuat Julia merasa semakin tak tenang. Dia baru saja menempel daun ginkgo kering bertuliskan mimpinya pada sebuah dinding di Kota Seoul. Tak hanya Julia, anak-anak sekolah di sana juga melakukan kebiasaan itu. Mereka berharap, mimpi-mimpi itu suatu saat dapat terwujud. Begitu juga dengan Julia, meski dia tahu mimpinya adalah mustahil. Tapi Julia tak pernah sadar, sedari tadi Daehyun dan temannya, Si Peri Langit, terus memperhatikan Julia.[Mizan, Bentang Pustaka, Belia, Novel, Anak, Indonesia]