[UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]
Julianto Ibrahim lahir di Boyolali, 18 Juli 1972 dan menamatkan studi sejarah tingkat S-1 di Fakultas Sastra (kini fakultas Ilmu Budaya, FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1995. Ia mendapatkan gelar Magister Humaniora (M.Hum.) pada fakultas yang sama pada 2002. Sejak 1996-sekarang menjadi dosen tetap di almamaternya. Selain itu, ia juga pernah menjadi dosen tidak tetap di beberapa institusi pendidikan tinggi lainnya, antara lain adalah program D3 Kearsipan UGM, D3 Bahasa Korea UGM, D3 Bahasa Mandarin UGM, STPMD “APMD” Yogyakarta, dan Fakultas Satra dan Budaya UTY. Ia juga pernah menduduki sejumlah jabatan di lingkungan UGM, seperti Asisten Pembantu Dekan II FIB (1999–2001), Anggota Senat FIB UGM (2004–sekarang), Sekretaris Jurusan Sejarah FIB (2002–2007), Ketua TKS Jurusan Sejarah UGM (2007–2012), Koordinator Skripsi Jurusan Sejarah (2007–2013), Ketua Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi UGM (2008–2011), Kepala Laboraturium Prodi Kearsipan Sekolah Vokasi UGM (2013–sekarang), Panitia Pengawas Ujian Nasional SMA Kota Yogyakarta (2010–sekarang), serta sejumlah komisi dan kepanitiaan lainnya. Selama karirnya sebagai dosen, ia telah menghasilkan lebih dari 40 karya baik dalam bentuk laporan penelitian maupun buku. Beberapa buku yang telah dihasilkan adalah: Kriminalitas dan Kekerasan Masa Revolusi di Surakarta (2004), “Budaya Tandingan dan Hegemoni Orde Baru” dalam Sumijati (penyunting) Mempertanyakan Jati Diri Bangsa (2004), “Nasionalisme, Identitas Nasional dan Pengajaran Sejarah Dalam Tantangan Etnisitas dan Globalisasi (2005), Kraton Surakarta dan Gerakan Antiswapraja (2008), Goncangan Pada Keselarasam Hidup di Kasultanan dalam Taufik Abdullah (ed.) Malam Bencana 1965 dalam Belitan Krisis Nasional (2012), Opium dan Revolusi: Perdagangan dan Penggunaan Candu di Surakarta Masa Revolusi (2013), dan Banditisme di Pedesaan Jawa (draft buku 2014).