SURYA ABADI SEMBIRING, dilahirkan di Sondiraya, 19 November 1961, meraih gelar Ir. dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera (1986), Magister Sains (1995) dan Doktor (2011) di bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 1987-1991 Surya Abadi Sembiring mengajar SD dan SMP Kalam Kudus Medan dan SMA Kalam Kudus tahun 1990.
Sejak 1992, Surya Abadi Sembiring sebagai dosen tetap Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (SEP) dan pernah menjadi dosen tidak tetap di Program Pascasarjana USU Magister Agribisnis (2012-2019) dan di Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU pada Semester Ganjil 2016.
Di samping menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, Surya Abadi Sembiring dipercayakan menjadi Sekretaris Jurusan SEP (1992–1993), Pembantu Dekan I FP (1999–2002), Ketua Jurusan SEP (2002-2003), Wakil Rektor II Unika Santo Thomas (2012-Nov 2016), dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unika Santo Thomas (Maret 2017-April 2021).
Pada masa studi Magister dan Doktor, menjadi Staf Peneliti Pusat Studi Pembangunan Institut Pertanian Bogor (Oktober 1995-Februari 1996) dan memperoleh Piagam Penghargaan untuk Prestasi Akademik Gemilang di Semester III TA 1994/1995 (Studi Magister), di Semester I TA 2006/2007 dan di Semester III TA 2007/2008 (Studi Doktor) dari Direktur Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Surya Abadi Sembiring juga mengabdikan diri sebagai Pengurus Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Komda Medan (2016-sekarang) dan sebagai anggota International Association of Agricultural Economists (IAAE) dari 2013-sekarang, serta Anggota Asosiasi Agribisnis Indonesia, tahun 2015.
Surya Abadi Sembiring bersama dengan penulis lainnya menulis buku Korupsi dan Integritas dalam Ragam Perspektif. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2010-2020) menulis 26 artikel Ilmiah di jurnal ilmiah, mempresentasikan 10 makalah untuk seminar internasional, 14 makalah untuk seminar nasional, dan sebagai peserta seminar, workshop dan pelatihan 31 kali. Di samping itu, pada periode 1997-2008, beberapa artikel dimuat di media massa lokal baik nasional seperti Kompas dan Suara Pembaruan.