KESATRIA BANGSA
Informacje o e-booku
Megapa dirinya (Irjen ABRI) dan pak Haryono (Kassospol ABRI) diberhentikan secara mendadak?
Mengapa kebyakan Pak Try justru tidak disukai oleh pak harto (beserta Golkar dan ICMI-nya)?
Megapa dirinya menjadi terdorong untuk membentuk semacam “Pepabri Tandingan” di tahun 1997 untuk menolak pencalonan pak Harto sebagai Presiden? dan mengapa akhirnya pak Mitro memutuskan untuk bergabung ke dalam Partai Reformasi Tionghoa
Indonesia (PARTI) setelah sebelumnya sempat bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN)?
Pemuteran Penulisan yang disampaikan secara gamblang dan lugas, membuat buku ini bukan saja enak di baca, tapi mengundang komentar dan tanggapan secara subyektif atoupun objektif oleh
setiap orang yang membacanya. Dalam beberapa bagian tertentu, buku ini bahkan memuat substansi yang cukup berat dan kadang-kadang terkesan kontroversial.
Try Sutrisno, Jendral TNI (Purn)
Oceny i opinie
O autorze
Nama : Sumitro
Pangkat Terakhir : Laksamana Madya (1832/P)
Tempat Tanggal Lahir : Banyuwangi, 31 Maret 1939
Isteri : Enny Indarpuri
Anak :
1. Dadal Angkoro (1968)
2. Dewi Anugrah (1973)
Pendidikan:
1. Akademi Angkatan Laut, Surabaya (1962)
2. Spesialisasi Komunikasi, URSS (1965)
3. Amphibious Warfare Course. AS (1974)
4. Naval Comrnand College, AS (1977)
5. Sekolah Staf Komando Al, Jakarta (1978)
6. Kursus Atase Pertahanan, Bandung (1981)
Karier:
1. Perwira Artileri KRI Layang (1962)
2. Asisten Khusus Perhubungan SOAL I! MABAL (1965)
3. Direktur Sekolah Komunikasi AL (1974)
4. Komandan satuan Tugas Laut Timor Timur (1978)
5. Komandan KRI Muttatuli (1979)
6. Asisten Atase Pertahanan (Atase Angkatan Laut) di London (1982)
7. Kepala Dinas Komunikasi MABAL (1985)
8 Asisten Operasi Armada RI Kawasan Timur (1989)
9. Wakil Asisten Intel Kasum ABRI (1987)
10. Panglima Armada RI Kawasan Timur (1 989)
11. Inspektur Jenderal ABRI (1991)
12. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Ri untuk Iran (1995 - 1998)
13. Dewan Pertimbangan DPP PARTI (1999)
14. Ketua Bid. Organisasi DPP PARTI (2001)
Bintang:
1. Mahaputera Utama
2. Jalasena Utama
3. Yudhadharma Pratama
