Malang, 08 November 2019
KH Marzuqi Mustamar
KH. Marzuqi Mustamar, lahir pada tanggal 22 September 1966 di Blitar, Jawa Timur. Semasa kecil beliau belajar Ilmu Agama dan dibesarkan oleh seorang Ibu yang bernama Siti Zainab dan Seorang Ayah yang bernama Kiai Mustamar. Sejak kecil, beliau belajar Ilmu Agama dan Al-Qur’an dipangkuan kedua orang tua beliau.
Pada masa MI beliau sudah mendalami Ilmu Nahwu, Shorof, Tasawuf, dan Fiqih bersama Kiai Ridlwan dan para kiai-kiai di Blitar, Selain itu juga mengajar tetangga-tetangganya. Ketika kelas 3 Madrasah Tsanawiyah beliau sudah dapat menghatamkan kitab Mutammimah.
Pada masa Madrasah Aliyah beliau sudah belajar Ilmu Balaghoh dan Manthiq bersama Kiai Hamzah dan ilmu Fiqh bersama Kiai Ridlwan, serta dapat mengkhatamkan Kitab Shohih Muslim bersama Kiai Hasbulloh Ridlwan. Setelah itu, beliau meneruskan pendidikan di Universitas Islam Negeri Malang jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan tinggal di pondok pesantren Nurul Huda mergosono yang diasuh oleh KH Mashduqi Mahfudz.
Selain menjadi Pengasuh di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang dan dosen jurusan Sastra Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ulama yang dijuluki Singa pembela Ahlussunah Waljamaah dari Malang ini juga menjadi Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur masa khidmh 2018-2023. Sebelumnya kiai Marzuqi juga pernah menulis Kitab Al-Muqtathofat yang berisi tentang dalil-dalil dasar amaliah Ahlussunah Waljamaah Annahdliyah.
Febi Akbar Rizki, yang lahir pada 12 Februari 1998 adalah pemuda ekstrover dari pulau Sumatera. Bisa disapa di akun Instagram @febiarrizqi. Ketertarikannya pada dunia sosial sudah muncul sejak kecil, kemudian sangat nampak ketika duduk di bangku Madrasah Aliyah. Akibat hobi yang senang bersosial, membawa Mas Febi terpilih sebagai Ketua PK IPNU di MA Ma’arif Roudlotut Tholibin. Meskipun lahir di Jakarta, sejatinya ia tinggal di Desa Karang Mulia, Kec. Muara Sungkai, Kab. Lampung Utara, Lampung. Setelah lulus dari Madrasah Aliyah, ia melanjutkan studinya ke pulau tetangga di Kota Malang, Jawa Timur. Dunia pendidikan dan akademisi di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Unisma dijalani tidak dengan sepenuh hati, pasalnya hal yang diprioritaskan selama kuliah adalah kegiatan-kegiatan non-akademik di luar bangku kuliah.
Adalah suatu pelampiasan yang disalurkan pada kegiatan-kegiatan non-akademik selama kuliah, tercatat lebih dari 10 organisasi dan komunitas yang digeluti, seperti UKM Cinta Tanah Air, UKM Matan, Relawan Lazisnu Jatim, Relawan Lazis Sabilillah, Komunitas Baca & Tulis Kompas, Komunitas Kader Aswaja, Komunitas Media Santri NU, Komunitas Friends of Library, Komunitas Penggerak Gusdurian Malang, dan PKPT IPNU Unisma.
Sebelumnya ia juga pernah menulis buku “Menjadi Generasi Optimis & Nasionalis” dan buku “Dzikir Pena Santri” yang berisi kumpulan esai. Sampai saat ini, tinggal dan mengabdi di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang. KH Marzuqi Mustamar sebagai Pengasuh Pondok Pesantren adalah guru sekaligus orang tua yang mengajarkan serta memberikan teladan yang sangat berpengaruh pada kepribadian. Sikap optimis dan nasionalis dari Abah yai makin terpancar ketika beliau terpilih sebagai Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Timur Priode 2018-2023.
Muhammad Tareh Aziz, lahir di Gresik pada tanggal 05 September 1995. Cak Aziz atau mas Tareh sapaan akrabnya, mulai dari TK, MI, dan MTS dia menempu pendidikan di Madrasah Mambaul Ulum di desa Bedanten Bungah Gresik. Pada tahun 2011 ketika menginjak bangku SMA, dia melanjutkan sekolahnya di Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan yang diasuh oleh Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur. Disinilah awal mula kesukaanya dengan Ilmu Agama dan Bahasa Arab, karena disekolahan ini, selain belajar ilmu umum juga belajar unsur-unsur Bahasa Arab dan keagamaan dengan menggunakan kitab klasik karya ulama-ulama terdahulu yang dibingkai dalam satu kurikulum sekolah.
Tidak hanya sampai disitu, keinginannya dalam mengetahui ilmu Bahasa Arab dilanjutkan sampai jenjang bangku perkuliahan. Pada jenjang S-1, dia mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Arab di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Lulus pada tahun 2018, selain itu untuk menunjang dan mengembangkan ilmu keagamaan selama kuliah, dia bertempat tinggal di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang, dibawah asuhan KH. Marzuqi Mustamar.